Militer Israel telah meluaskan serangan ke Kota Rafah, Palestina. Meski dikecam publik internasional, Israel menyatakan tidak akan menghentikan rencana serangan ke Rafah.
"Israel melanjutkan operasi kami untuk menargetkan Hamas di Rafah," kata juru bicara pemerintah Israel, David Mencer, dilansir AFP, Rabu (24/4/2024).
Mencer mengatakan pihaknya telah mengerahkan dua barigade cadangan pasukan Israel dalam misi tersebut. Israel menargetkan menyerang sisa batalion dari Hamas di kota Rafah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Empat batalion yang tersisa di Rafah tidak dapat dilindungi dari Israel. Mereka akan diserang," katanya.
Invasi Israel yang meluas ke Rafah telah menuai kecaman dari dunia internasional. Di awal bulan ini, juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Matthew Miller, mengatakan serangan Israel ke Gaza justru akan menimbulkan kerugian besar kepada warga sipil. 2,4 juta penduduk Gaza diketahui mengungsi di Rafah.
"Invasi militer besar-besaran ke Rafah akan menimbulkan dampak yang sangat merugikan terhadap warga sipil yang terjebak di sana dan pada akhirnya akan merugikan keamanan Israel", kata Matthew Miller awal bulan ini.
Perang melibatkan Israel dan Hamas telah berkecamuk sejak 7 Oktober 2023. Perang bermula usai Hamas menyerang Israel dan mengakibatkan 1.170 orang meninggal dunia.
Israel lalu melancarkan serangan balasan ke Gaza, Palestina. Terhitung 34.262 orang tewas di Gaza akibat perang tersebut hingga saat ini. Mayoritas dari korban merupakan perempuan dan anak-anak.
(ygs/aud)