Kelompok Hamas mengecam keras serangan terhadap pangkalan militer Irak, yang menjadi markas kelompok paramiliter pro-Iran. Hamas yang didukung Teheran ini menyerukan pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden bertanggung jawab atas eskalasi di kawasan Timur Tengah.
Seperti dilansir Al Jazeera, Sabtu (20/4/2024), Hamas menyatakan kelompoknya "menganggapnya sebagai pelanggaran kedaulatan Irak". Serangan di pangkalan militer Irak itu dilaporkan memakan satu korban jiwa.
"Kami menganggap pemerintahan Biden bertanggung jawab atas eskalasi di kawasan tersebut, melalui pasokan dan dukungan terhadap perang pemusnahan ala Nazi terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza," demikian pernyataan Hamas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sumber Kementerian Dalam Negeri dan seorang pejabat militer Irak sebelumnya melaporkan bahwa ledakan mengguncang pangkalan militer Calso yang menjadi markas kelompok paramiliter pro-Iran, Hashed al-Shaabi, yang kini diintegrasikan ke dalam tentara reguler Irak.
Disebutkan oleh pejabat Kementerian Dalam Negeri Irak tersebut bahwa ledakan itu menewaskan sedikitnya satu orang dan melukai delapan orang lainnya. Sedangkan sumber militer Baghdad menyebut tiga personel militer Irak mengalami luka-luka.
Hashed al-Shaabi merilis pernyataan yang menyebut serangan tersebut memicu "kerugian material" dan menyebabkan korban jiwa, namun tanpa menyebut jumlahnya.
Menurut kelompok paramiliter itu, sebuah "ledakan" mengguncang area pangkalan militer itu dan para penyelidik telah dikirim ke lokasi tersebut.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Simak Video: Detik-detik Serangan Bom Meledak di Pangkalan Militer Irak