9 Fakta Serangan Israel ke Iran, Termasuk soal Kondisi Fasilitas Nuklir

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 20 Apr 2024 07:00 WIB
Foto: Israel serang balik Iran (BBC World)
Jakarta -

Hubungan Israel dan Iran memanas. Israel melancarkan serangan balik ke wilayah Israel usai pekan lalu ratusan rudal Iran diarahkan ke wilayah Israel.

Dirangkum detikcom, Sabtu (20/4/2024), serangan Israel kepada Iran terjadi pada Jumat (19/4) waktu setempat. Misil Israel telah menghajar satu lokasi di Iran.

Iran Tangguhkan Penerbangan ke Teheran

Israel dilaporkan menembakkan misil ke Iran. Otoritas Iran pun menangguhkan semua penerbangan ke tiga kota, termasuk Ibu Kota Teheran.

Dilansir CNN, Jumat (19/4), direktur hubungan masyarakat Iran untuk sebuah perusahaan bandara menyebut semua penerbangan menuju kota 'Teheran, Isfahan dan Shiraz, bandara di Barat, Barat Laut dan Barat Daya telah ditangguhkan'.

Hal itu diumumkan dalam sebuah wawancara dengan Mehr TV yang dikelola pemerintah. Penangguhan ini berlaku segera, namun penerbangan belum dibatalkan.

"Penumpang harus memeriksa informasi penerbangan sebelum keberangkatan," ujarnya.

Iran Klaim Berhasil Lumpuhkan Drone Israel

Israel menyerang Iran dan ledakan terdengar di sekitar Isfahan. Iran menyatakan ledakan tersebut berasal dari suara sistem pertahanan negaranya yang menggagalkan serangan drone-drone mini.

Dilansir CNN, Jumat (19/4), informasi ini disampaikan kantor berita negara Republik Isram Iran, IRIB, mengutip "sumber terpercaya".

"Suara-suara kencang yang terdengar di beberapa wilayah negara adalah dampak dari sistem pertahanan udara yang diaktifkan untuk menangkal sejumlah drone-drone mini tak dikenal," kata sumber informasi yang dikutip oleh IRIB.

Berdasarkan kantor berita negara tersebut, IRNA, sistem pertahanan udara Iran telah diaktifkan di beberapa provinsi. Kata direktur hubungan masyarakat Iran untuk perusahaan bandara, semua penerbangan menuju Teheran, Isfahan dan Shiraz telah ditangguhkan.

Serangan Israel Tak Sasar Fasilitas Nuklir Iran

Israel mengatakan kepada Amerika Serikat (AS), sekutunya, bahwa mereka melancarkan serangan "terbatas" ke wilayah Iran. Tel Aviv juga mengatakan bahwa serangannya tidak menargetkan fasilitas nuklir Teheran.

Seperti dilansir CNN dan The Times of Israel, Jumat (19/4), hal tersebut diungkapkan oleh seorang pejabat senior AS, yang enggan disebut namanya, saat berbicara kepada CNN.

Pejabat senior AS itu mengatakan bahwa serangan Israel menghantam target di dalam wilayah Iran dan target serangan bukan fasilitas nuklir.

Dalam laporan terpisah, media lokal Iran seperti dilansir AFP menyebut fasilitas nuklir di kota Isfahan "sepenuhnya aman" setelah ledakan terdengar di area itu.

"Fasilitas nuklir di provinsi Isfahan sepenuhnya aman," sebut kantor berita Tasnim dalam laporannya dengan mengutip "sumber-sumber terpercaya".

Ancaman Serangan Balik dari Iran Jika Fasilitas Nuklirnya Diserang

Seorang pejabat senior Amerika Serikat mengatakan bahwa serangan Israel tersebut menghantam target di dalam wilayah Iran dan target serangan bukan fasilitas nuklir. Media Iran juga melaporkan bahwa fasilitas nuklir negara itu aman usai serangan Israel.

Dilansir media Iran, Press TV, Jumat (19/4), para pejabat Garda Revolusi Iran (IRGC) sebelumnya telah memperingatkan bahwa jika Israel mengambil tindakan terhadap fasilitas nuklir Iran, mereka pasti akan menghadapi pembalasan.

"Jika rezim Zionis memutuskan untuk mengambil tindakan terhadap fasilitas dan pusat nuklir kami, mereka pasti akan menghadapi reaksi kami," kata kepala Korps Perlindungan dan Keamanan Nuklir Jenderal Ahmad Haqtalab pada hari Kamis (18/4) waktu setempat, seraya menambahkan Iran "akan melakukan pembalasan dengan menyerang fasilitas nuklir Israel dengan senjata canggih".

Haqtalab mengeluarkan peringatan keras tersebut setelah pejabat Israel menyatakan kemungkinan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran setelah serangan Iran untuk "menghukum" Tel Aviv karena membunuh penasihat militer Iran di Damaskus, Suriah.

"Jika rezim Zionis palsu memutuskan untuk menggunakan ancaman serangan terhadap pusat-pusat nuklir negara kita sebagai alat untuk menekan Iran, maka sangat mungkin dan masuk akal untuk merevisi doktrin dan kebijakan nuklir Republik Islam Iran dan menyimpang dari pertimbangan sebelumnya yang disampaikan," tambahnya.

Iran Pastikan Tak Ada Kerusakan Besar

Media pemerintah Iran menegaskan "tidak ada kerusakan besar" setelah rentetan ledakan terdengar di dekat pusat kota Isfahan, yang menjadi lokasi fasilitas nuklir negara tersebut. Media-media lokal Iran juga menegaskan tidak ada serangan skala besar dan tidak ada ancaman udara di negara itu.

Seperti dilansir AFP dan CNN, Jumat (19/4), pemerintah Iran sejauh ini belum memberikan pernyataan resmi terkait laporan serangan Israel di wilayahnya. Teheran juga belum mengakui adanya serangan Israel di wilayahnya.

Laporan soal serangan Israel terhadap Iran disampaikan oleh media-media Barat, terutama media Amerika Serikat (AS). Salah satunya CNN, yang melaporkan bahwa seorang pejabat senior AS menyebut Israel melancarkan serangan "terbatas" ke Iran dan tidak menargetkan fasilitas nuklir Teheran.

Namun kantor berita resmi Iran, IRNA, melaporkan bahwa sistem pertahanan udara diaktifkan di beberapa wilayah sebagai pencegahan terhadap ancaman udara. Ditegaskan juga oleh IRNA dalam laporan terbarunya bahwa tidak ada kerusakan besar yang terjadi di wilayah Iran.

"Setelah aktivasi pertahanan udara di beberapa wilayah untuk menghadapi sejumlah kemungkinan penargetan, laporan menunjukkan bahwa sejauh ini, tidak ada serangan atau ledakan skala besar yang disebabkan oleh ancaman udara," sebut kantor berita IRNA dalam laporan pada Jumat (19/4) dini hari.

"Laporan menunjukkan tidak ada kerusakan besar atau ledakan besar yang dipicu oleh dampak ancaman udara apa pun," tegas laporan IRNA.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya:

Simak juga Video: Israel Serang Iran, Rusia Minta Kedua Belah Pihak Menahan Diri







(ygs/ygs)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork