AS Ngaku Sudah Diberi Tahu Israel Soal Serangan ke Iran

AS Ngaku Sudah Diberi Tahu Israel Soal Serangan ke Iran

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 19 Apr 2024 14:54 WIB
An Israeli air force F-15 fighter jet flies during an exhibition as part of a pilot graduation ceremony at the Hatzerim air base in southern Israel June 26, 2014. REUTERS/Amir Cohen/File Photo Purchase Licensing Rights
Ilustrasi -- Jet tempur F-15 milik Israel mengudara dalam pameran di pangkalan udara Hatzerim (dok. REUTERS/Amir Cohen/File Photo Purchase Licensing Rights)
Washington DC -

Amerika Serikat (AS) mengakui pihaknya menerima pemberitahuan sebelumnya soal serangan Israel terhadap Iran. Namun, Washington menegaskan pihaknya tidak mendukung operasi tersebut juga tidak ikut berperan dalam pelaksanaannya.

Seperti dilansir AFP, Jumat (19/4/2024), laporan media terkemuka AS, NBC dan CNN, yang mengutip sumber-sumber yang mengetahui masalah tersebut, dan informasi seorang pejabat AS yang enggan disebut namanya, menyebut Israel telah memberikan pemberitahuan awal kepada AS soal serangan ke Iran.

Berbagai outlet media AS mengutip para pejabat Washington yang mengonfirmasi bahwa serangan Israel terjadi di dalam wilayah Iran. CNN mengutip salah satu pejabat AS yang menyatakan bahwa serangan Tel Aviv tidak menargetkan fasilitas nuklir Teheran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut seorang pejabat senior AS yang dikutip CNN, Israel telah memberitahu AS pada Kamis (18/4) waktu setempat bahwa mereka akan membalas Iran dalam beberapa hari ke depan.

Sedangkan dua pejabat AS yang tidak disebut namanya, seperti dikutip Bloomberg, menuturkan bahwa dalam peringatan dini kepada Washington, Tel Aviv mengungkapkan serangan itu akan dilancarkan dalam satu atau dua hari ke depan.

ADVERTISEMENT

Dalam pernyataannya, pejabat senior AS itu juga menegaskan bahwa Washington "tidak mendukung" serangan pembalasan semacam itu.

"Kami tidak mendukung respons tersebut," tegas pejabat senior AS itu saat berbicara kepada CNN.

Laporan NBC News, yang mengutip sumber yang mengetahui situasi itu, menambahkan bahwa AS juga menegaskan tidak terlibat dalam serangan Israel di Iran.

Simak Video 'Israel Serang Iran, Rusia Minta Kedua Belah Pihak Menahan Diri':

[Gambas:Video 20detik]



Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Sejauh ini belum ada komentar resmi dari Gedung Putih soal serangan Israel di Iran.

"Kami tidak memiliki apa pun untuk disampaikan pada saat ini," jawab Pentagon saat dimintai komentar oleh AFP soal serangan di Iran.

Laporan kantor berita resmi Iran, IRNA, menyebut sistem pertahanan udara diaktifkan di beberapa wilayah sebagai pencegahan terhadap ancaman udara, setelah rentetan ledakan terdengar di Isfahan, yang menjadi lokasi fasilitas nuklir negara tersebut.

Ditegaskan juga oleh IRNA dalam laporan terbarunya bahwa "tidak ada kerusakan besar" yang terjadi di wilayah Iran. Laporan media lokal Iran menyebut fasilitas nuklir yang ada di kota Isfahan "sepenuhnya aman".

Sementara juru bicara Pusat Siber Nasional Iran, Hossein Dalirian, dalam pernyataan via media sosial X menyebut tiga drone "berhasil ditembak jatuh oleh pertahanan udara negara ini, tidak ada laporan mengenai serangan rudal untuk saat ini".

Pemerintah dan militer Israel belum memberikan pernyataan resmi terkait laporan tersebut. Militer Israel dan kantor Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu sama-sama enggan berkomentar terhadap laporan serangan Tel Aviv di wilayah Iran.

Kantor Netanyahu bahkan menolak untuk mengonfirmasi apakah Israel mendalangi rentetan ledakan di wilayah Isfahan, Iran.

Namun Israel sebelumnya bersumpah akan membalas serangan drone dan rudal Iran pada 13-14 April lalu. Serangan itu, menurut otoritas Iran, merupakan respons atas serangan mematikan terhadap konsulatnya di Suriah pada 1 April yang menewaskan belasan orang, termasuk tujuh personel Garda Revolusi Iran.

Simak Video 'Rusia Kecam Veto AS soal Keanggotaan Penuh Palestina di PBB':

[Gambas:Video 20detik]

Halaman 3 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads