Korban luka akibat gempa bumi berkekuatan Magnitudo 6,3 yang mengguncang Jepang bertambah menjadi sembilan orang, dan tidak ada laporan korban tewas. Gempa bumi ini memicu longsor pada ruas jalan raya nasional, menyebabkan kerusakan pada saluran pipa air dan menumbangkan tiang lampu jalanan.
Seperti dilansir Japan Times dan AFP, Kamis (18/4/2024), otoritas Jepang menyatakan gempa yang mengguncang lepas pantai barat Pulau Shikoku pada Rabu (17/4) tengah malam, sekitar pukul 23.14 waktu setempat ini, hanya memicu korban luka dan kerusakan ringan.
Pusat gempa ini berada di kedalaman 39 kilometer, tepatnya di Selat Bungo yang memisahkan Pulau Kyushu dan Pulau Shikoku. Namun tidak ada peringatan tsunami yang dirilis terkait gempa tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Otoritas Jepang melaporkan pada Kamis (18/4) pagi bahwa sedikitnya sembilan orang mengalami luka ringan di tiga wilayah berbeda, yakni Prefektur Ehime, Prefektur Kochi dan Prefektur Oita.
Salah satu korban luka, menurut otoritas pemadam kebakaran setempat, merupakan seorang wanita lanjut usia (lansia) berusia 70 tahun di Ainan, yang dilarikan ke rumah sakit setelah jatuh pingsan.
Otoritas Prefektur Oita melaporkan bahwa dua warga lansia terjatuh dan mengalami luka ringan. Sedangkan media lokal melaporkan ada enam korban luka ringan lainnya di wilayah Ehime.
Gempa bumi ini memicu kerusakan di beberapa area, dengan saluran pipa air di beberapa titik di kota Uwajima dilaporkan pecah dan rusak usai gempa mengguncang. Sejumlah tiang lampu jalanan dilaporkan tumbang.
![]() |
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Saksikan Video 'Seisi Restoran Ini Bak Kapal Pecah Seusai Jepang Dihantam Gempa Bumi':
Di kota Ozu yang ada di wilayah Ehima, terjadi setidaknya satu tanah longsor yang memblokir ruas jalanan. Ada juga laporan bebatuan runtuh dari tebing hingga memblokir beberapa ruas jalanan lainnya di kota tersebut.
Gempa yang mengguncang pada tengah malam itu mengejutkan penduduk setempat, yang kebanyakan sedang beristirahat di rumah masing-masing.
"Saya hendak pergi tidur ketika saya merasakan gemuruh dan mengetahui akan datangnya gempa. Lalu saya merasakan guncangan yang belum pernah saya alami seumur hidup saya, dan gempa terus berguncang selama 10 atau 20 detik," tutur seorang warga Ehime, yang berprofesi sebagai nelayan, kepada NHK.
"Saya sedikit panik," ucapnya sembari menceritakan bahwa beberapa benda kecil berjatuhan di rumahnya, meskipun tidak ada kerusakan besar.
Baca juga: Hii... Ada Ular di Kereta Shinkansen Jepang |