Keanggotaan Penuh Palestina di PBB Tinggal Tunggu Waktu

Keanggotaan Penuh Palestina di PBB Tinggal Tunggu Waktu

Rita Uli Hutapea - detikNews
Rabu, 17 Apr 2024 23:11 WIB
Members of the United Nations Security Council meet on the day of a vote on a Gaza resolution that demands an immediate ceasefire for the month of Ramadan leading to a permanent sustainable ceasefire, and the immediate and unconditional release of all hostages, at U.N. headquarters in New York City, U.S., March 25, 2024. REUTERS/Andrew Kelly
Foto: Ilustrasi rapat DK PBB (REUTERS/Andrew Kelly)
Jakarta -

Keanggotaan penuh Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tinggal menunggu waktu saja. Voting segera dilakukan untuk menentukan status keanggotaan Palestina.

Sebagaimana diketahui, sampai saat ini perang di Gaza masih berkecamuk. Namun, sudah ada sejumlah negara yang siap untuk mengakui Palestina. Beberapa di antaranya seperti Irlandia, Spanyol, Malta dan Slovenia.

Bahkan, Perdana Menteri (PM) Spanyol Pedro Sanchez mengatakan bahwa negaranya akan mengakui negara Palestina secara resmi pada Juli mendatang. Pengakuan dari otoritas Madrid itu akan disampaikan ketika Sanchez melakukan tur kunjungan ke kawasan Timur Tengah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti dilansir Reuters, Selasa (2/4/2024), rencana Spanyol mengakui negara Palestina itu diungkapkan oleh PM Sanchez saat menyampaikan pernyataan informal tersebut kepada rombongan wartawan yang mendampingi dirinya dalam kunjungan ke Amman, ibu kota Yordania, pada Senin (1/4) malam waktu setempat.

ADVERTISEMENT

Kunjungan itu merupakan bagian dari rangkaian kunjungan PM Sanchez ke Yordania, Qatar dan Arab Saudi.

Sejumlah media lokal Spanyol, termasuk kantor berita pemerintah EFE, dan surat kabar terkemuka El Pais dan La Vanguardia, melaporkan pernyataan PM Sanchez tersebut pada Selasa (2/4) waktu setempat.

Simak juga Video: Kala Google Dituntut Akhiri Kontrak Cloud dengan Israel

[Gambas:Video 20detik]




Irlandia Juga Siap Akui Palestina

Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Irlandia Simon Harris mengecam PM Israel Benjamin Netanyahu atas serangan di Gaza, Palestina. Simon menegaskan bahwa negaranya siap mengakui Palestina sebagai negara.

Pernyataan tegas ini disampaikan oleh Simon saat menyampaikan pidato di Dublin, Senin (8/4/2024) lalu. Video pidato ini diunggah melalui akun Instagram resminya.

"Biar saya perjelas--rakyat Irlandia merasa muak dengan tindakan Netanyahu," kata Simon seperti dilihat detikcom, Rabu (10/4).

Simon mendorong agar gencatan senjata bisa segera dilakukan. Selain itu, ia ingin bantuan ke Palestina bisa disalurkan secara bebas.

"Gencatan senjata sekarang. Biarkan bantuan mengalir dengan bebas," ungkapnya.

Dia secara tegas menyatakan siap mengakui Palestina sebagai negara. "Irlandia siap mengakui negara Palestina," tegasnya.

Voting DK PBB

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) akan melakukan voting pada Kamis (18/4) waktu setempat mengenai permohonan Palestina untuk menjadi negara anggota penuh PBB.

Di tengah serangan militer Israel di Gaza, Palestina pada awal April lalu kembali mengajukan permohonan keanggotaan yang pertama kali diajukan ke badan dunia tersebut pada tahun 2011, meskipun Amerika Serikat yang memegang hak veto, telah berulang kali menyatakan penolakannya terhadap usulan tersebut.

Majelis Umum PBB dapat menerima negara anggota baru dengan dua pertiga suara mayoritas, namun hanya setelah Dewan Keamanan memberikan rekomendasinya.

Blok regional Kelompok Arab (Arab Group) mengeluarkan pernyataan pada hari Selasa yang menegaskan "dukungannya yang teguh" terhadap permohonan Palestina tersebut.

"Keanggotaan di PBB merupakan langkah penting ke arah yang benar menuju resolusi yang adil dan abadi atas permasalahan Palestina sejalan dengan hukum internasional dan resolusi PBB yang relevan," demikian pernyataan Arab Group, seperti dikutip dari kantor berita AFP, Rabu (17/4/2024).

Aljazair, yang merupakan anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, telah merancang resolusi yang "merekomendasikan" kepada Majelis Umum agar "Negara Palestina diterima menjadi anggota PBB."

Pemungutan suara pada hari Kamis ini akan bertepatan dengan pertemuan Dewan Keamanan yang dijadwalkan beberapa minggu lalu untuk membahas situasi di Gaza, yang diperkirakan akan dihadiri oleh para menteri dari beberapa negara Arab.

Palestina - yang berstatus pengamat di PBB sejak 2012 - telah melakukan lobi selama bertahun-tahun untuk mendapatkan keanggotaan penuh di PBB.

"Kami sedang mencari izin masuk. Itu adalah hak alami dan hukum kami," kata Riyad Mansour, duta besar Palestina untuk PBB.

Halaman 2 dari 3
(rdp/rdp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads