Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, memperingatkan Israel akan menyesal telah menyerang gedung konsulat Iran di Damaskus, Suriah, awal pekan ini. Khamenei menegaskan Tel Aviv akan mendapatkan "tamparan keras" atas serangan yang menewaskan sedikitnya 16 orang tersebut.
Seperti dilansir CNN dan AFP, Kamis (4/4/2024), Khamenei menggunakan bahasa Ibrani dalam peringatan untuk Israel yang disampaikan via media sosial X pada Kamis (4/4) pagi waktu setempat.
"Dengan pertolongan Tuhan, kami akan membuat Zionis menyesal atas kejahatan agresi mereka terhadap konsulat Iran di Damaskus," tegas Khamenei dalam bahasa Ibrani yang banyak digunakan di Israel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komentar keras untuk Tel Aviv juga disampaikan Khamenei saat berpidato di hadapan para pejabat negara di Teheran pada Rabu (3/4) waktu setempat. Dia menyebut serangan terhadap misi diplomatik Iran itu tidak akan menyelamatkan Israel dari kekalahan dalam perang melawan Hamas di Jalur Gaza.
Khamenei juga menegaskan Israel akan mendapat "tamparan keras" atas serangannya tersebut.
"Kekalahan rezim Zionis di Gaza akan terus berlanjut dan rezim ini akan segera mengalami kemunduran dan pembubaran," ucap Khamenei dalam pidatonya.
"Upaya putus asa seperti yang mereka lakukan di Suriah tidak akan menyelamatkan mereka dari kekalahan. Tentu saja, mereka juga akan mendapat tamparan atas tindakan tersebut," tegasnya.
Laporan terbaru kelompok pemantau konflik Suriah, Syrian Observatory for Human Rights, menyebut sedikitnya 16 orang tewas dalam serangan udara Israel yang menghancurkan gedung konsuler di kompleks Kedutaan Besar Iran di Damaskus, pada Senin (1/4) sore waktu setempat.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Para korban tewas mencakup delapan warga Iran, lima warga Suriah, satu anggota Hizbullah yang bermarkas di Lebanon. Semuanya merupakan petempur.
Dua korban tewas lainnya, menurut Syrian Observatory, merupakan warga sipil, yakni seorang ibu dan anak laki-lakinya.
Garda Revolusi Iran mengakui tujuh personelnya, termasuk dua komandan senior, tewas dalam serangan tersebut. Salah satu komandan senior itu diidentifikasi sebagai Brigadir Jenderal Mohammed Reza Zahedi yang memimpin Pasukan Quds -- sayap militer Garda Revolusi Iran di luar negeri.
Teheran telah bersumpah akan membalas Tel Aviv atas serangan mematikan itu. Presiden Iran Ebrahim Raisi sebelumnya mengutuk serangan udara Israel itu sebagai "kejahatan pengecut" yang "tidak akan dibiarkan begitu saja".
Militer Israel, dalam pernyataan kepada CNN, mengatakan pihaknya tidak akan mengomentari laporan asing. Namun juru bicara militer Tel Aviv mengatakan bahwa Israel meyakini target yang diserang adalah "bangunan militer Pasukan Quds".