Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berbicara via telepon dengan Presiden China Xi Jinping pekan ini. Ini menjadi percakapan telepon pertama antara kedua pemimpin sejak November tahun lalu, saat keduanya bertatap muka di Woodside, California.
Seperti dilansir CNN, Kamis (4/4/2024), percakapan telepon antara Biden dan Xi itu dilakukan pada Selasa (2/4) waktu setempat, saat kedua negara adidaya ini berupaya meredakan ketegangan yang menyelimuti hubungan mereka.
Dilaporkan bahwa gejolak global yang parah, mulai dari perang di Gaza dan Ukraina hingga ancaman nuklir Korea Utara (Korut), menjadi topik pembahasan kedua pemimpin. Isu-isu lainnya yang memicu ketegangan kedua negara, seperti masalah Taiwan, provokasi China di Laut China Selatan, dan pelanggaran HAM oleh Beijing, juga dibahas dalam percakapan telepon itu.
Biden dan Xi, menurut keterangan resmi Gedung Putih, juga membahas sejumlah isu yang dinilai memiliki ruang untuk kerja sama, seperti pemberantasan narkotika, dunia kecerdasan buatan yang berkembang pesat, dan perubahan iklim.
Gedung Putih menggambarkan percakapan telepon selama satu jam 45 menit itu sebagai percakapan yang "terus terang dan konstruktif" membahas berbagai isu yang disepakati dan tidak disepakati oleh kedua pemimpin.
Biden, menurut keterangan Gedung Putih, menekankan perlunya menjaga "perdamaian dan stabilitas" di Selat Taiwan, dan menyampaikan kekhawatiran atas dukungan China untuk industri pertahanan Rusia.
Sementara Kementerian Luar Negeri China, dalam pernyataan terpisah, menyebut kedua pemimpin melakukan "percakapan yang terus terang dan mendalam".
Dalam percakapan telepon itu, menurut Beijing, Xi menggambarkan hubungan AS-China "mulai stabil", namun juga memperingatkan adanya "faktor-faktor negatif" yang berkembang dan membutuhkan "perhatian kedua belah pihak".
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
(nvc/idh)