Pemerintah Amerika Serikat (AS) dan Israel berencana menggelar pertemuan virtual pada Senin (1/4) waktu setempat. Pertemuan itu akan membahas proposal alternatif yang diajukan pemerintah Presiden Joe Biden bagi rencana serangan darat Israel terhadap Rafah, Jalur Gaza bagian selatan.
Seperti dilansir Al Arabiya, Senin (1/4/2024), pertemuan yang tadinya dijadwalkan digelar secara tatap muka di Washington DC pekan lalu ini, menjadi fokus perselisihan antara Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu dan Presiden Biden.
Setelah AS tidak memveto resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menyerukan gencatan senjata segera di Jalur Gaza dan pembebasan para sandera, Netanyahu secara sepihak membatalkan rencana pertemuan itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sehari kemudian, para pejabat AS mengungkapkan bahwa Netanyahu secara diam-diam berkomunikasi dengan Gedung Putih untuk menjadwalkan ulang pertemuan tersebut. Pengumuman itu membuat Netanyahu secara terang-terangan menyangkal adanya rencana kunjungan delegasi Israel ke AS.
Namun empat pejabat Israel dan AS yang dikutip Axios dalam laporannya pada Minggu (31/3) waktu setempat mengungkapkan adanya rencana pertemuan virtual antara pejabat kedua negara.
Disebutkan bahwa pertemuan virtual ini akan dilakukan pada Senin (1/4) waktu setempat melalui panggilan konferensi video, dengan Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan memimpin delegasi AS.
Sedangkan delegasi Israel diwakili oleh orang kepercayaan Netanyahu, Ron Dermer, yang menjabat sebagai Menteri Urusan Strategis Israel, dan penasihat keamanan nasional Netanyahu, Tzachi Hanegbi, serta sejumlah pejabat senior pertahanan dan intelijen Tel Aviv.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Saksikan Video 'Didesak Warganya untuk Mundur, Ini Respons Netanyahu':
Pemerintahan Biden sebelumnya menyampaikan kekhawatiran bahwa serangan darat Israel di Rafah, yang menjadi tempat berlindung satu juta pengungsi Palestina, bisa memicu banyak korban jiwa dan semakin memperburuk krisis kemanusiaan di Jalur Gaza.
Dermer sebagai orang kepercayaan Netanyahu dilaporkan telah menyarankan sang PM Israel untuk mempercepat kunjungan delegasinya ke Washington demi mencegah eskalasi perselisihan dengan Biden.
Seorang pejabat senior Israel yang tidak disebut namanya, menurut laporan Axios, menyebut pertemuan virtual antara AS dan Israel itu menjadi cara bagi Netanyahu untuk "menjaga harga dirinya".
Meskipun Netanyahu menyetujui rencana operasi militer terhadap Rafah, termasuk ketentuan soal evakuasi warga sipil dan bantuan kemanusiaan, namun dia tetap bersikeras tentang perlunya invasi darat ke kota paling selatan di Jalur Gaza itu.
Netanyahu bahkan menegaskan bahwa memasuki Rafah dan menetralisir pasukan Hamas di sana menjadi hal yang sangat penting untuk kemenangan Israel.
Menurut Axios, baik Gedung Putih maupun kantor PM Israel enggan berkomentar lebih lanjut soal laporan pertemuan para pejabat kedua negara.