Seorang pria berkewarganegaraan Israel ditangkap di Malaysia setelah kedapatan membawa enam pistol beserta pelurunya. Amerika Serikat (AS) dalam beberapa hari terakhir memberikan persetujuan untuk pengiriman bom dan jet tempur senilai miliaran dolar Amerika ke Israel.
Saat diinterogasi polisi, pria Israel itu mengakui dirinya memiliki misi untuk membunuh sesama warga Israel di Malaysia karena perselisihan keluarga. Namun Kepolisian Malaysia tidak mempercayai begitu saja klaim pria Israel itu dan mencurigainya sebagai anggota badan intelijen Mossad.
Sementara itu, Washington menyetujui pengiriman paket persenjataan terbaru untuk Israel, yang mencakup lebih dari 1.800 bom MK84 seberat 2.000 pon dan 500 bom MK82 seberat 500 pon. Persetujuan diberikan meskipun AS terang-terangan menolak rencana serangan darat Israel ke Rafah, Jalur Gaza bagian selatan.
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Sabtu (30/3/2024):
- Pria Israel Bawa 6 Pistol Ditangkap di Malaysia, Diduga Agen Mossad
Seorang pria berkewarganegaraan Israel ditangkap di sebuah hotel di Malaysia. Kepolisian Malaysia menemukan enam senjata api beserta pelurunya saat membekuk pria berusia 36 tahun itu di sebuah hotel setempat.
Seperti dilansir media lokal Malaysia, The Star, Sabtu (30/3/2024), pria asing yang identitasnya tidak diungkap ke publik tersebut ditangkap oleh tim Kepolisian Diraja Malaysia dan tim Departemen Investigasi Kriminal (CID) Kepolisian Kuala Lumpur di sebuah hotel di Jalan Ampang, Kuala Lumpur, pada 27 Maret lalu.
"Berdasarkan pemeriksaan yang kami lakukan, pria tersebut masuk (ke Malaysia) menggunakan paspor Prancis. Setelah diselidiki lebih lanjut, tersangka menyerahkan paspor Israel," tutur Inspektur Jenderal Polisi Tan Sri Razarudin Husain selaku Kepala Kepolisian Diraja Malaysia dalam pernyataannya.
- AS Tolak Serangan ke Rafah, Tapi Setujui Pasokan Bom-Jet Tempur ke Israel
Amerika Serikat (AS) dalam beberapa hari terakhir memberikan persetujuan untuk pengiriman bom dan jet tempur senilai miliaran dolar Amerika ke Israel. Padahal Washington secara terbuka menyatakan kekhawatiran dan penolakan terhadap rencana serangan militer Tel Aviv ke Rafah, Jalur Gaza bagian selatan.
Seperti dilansir Al Arabiya, Sabtu (30/3/2023), laporan media terkemuka AS, The Washington Post, yang mengutip para pejabat Pentagon dan Departemen Luar Negeri AS, menyebut paket persenjataan terbaru untuk Israel itu mencakup lebih dari 1.800 bom MK84 seberat 2.000 pon dan 500 bom MK82 seberat 500 pon.
Gedung Putih menolak untuk berkomentar soal laporan The Washington Post tersebut. Sedangkan Kedutaan Besar Israel di Washington DC belum menanggapi permintaan komentar.
(nvc/nvc)