Rusia melontarkan kecaman terhadap Israel terkait serangan udara secara besar-besaran di wilayah Suriah, yang menewaskan lebih dari 42 orang. Moskow menyebut serangan udara militer Tel Aviv itu "sama sekali tidak bisa diterima".
Seperti dilansir AFP, Sabtu (30/3/2024), komentar itu disampaikan Rusia yang merupakan pendukung utama rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad di dunia internasional. Pasukan militer Moskow juga dikerahkan dalam perang sipil yang terus berkecamuk di wilayah Suriah.
"Tindakan agresif seperti itu terhadap Republik Arab Suriah, yang merupakan pelanggaran secara terang-terangan terhadap kedaulatan negara dan norma-norma dasar hukum internasional, sangat tidak bisa diterima," tegas juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami mengutuk keras tindakan kekerasan yang provokatif ini, yang memiliki konsekuensi yang sangat berbahaya dalam hal memburuknya situasi di zona konflik Palestina-Israel," imbuhnya.
Kecaman Moskow ini disampaikan setelah militer Israel dilaporkan melancarkan serangan udara besar-besaran menargetkan proksi-proksi Iran di wilayah Suriah.
Laporan kelompok pemantau konflik Syrian Observatory for Human Rights, yang memiliki jaringan sumber di dalam wilayah Suriah, menyebut sedikitnya 42 orang tewas akibat serangan udara Israel terhadap wilayah Aleppo pada Jumat (29/3) waktu setempat.
Mereka yang tewas, menurut Syrian Observatory, terdiri atas 36 tentara Suriah dan enam petempur Hizbullah, kelompok yang berasal dari Lebanon dan didukung oleh Iran.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Simak Video: Warga Yordania Geruduk Kedubes Israel, Tuntut Akhiri Perjanjian Damai
Militer Israel, saat dihubungi AFP, mengatakan pihaknya "tidak akan mengomentari laporan-laporan di media asing".
Namun diketahui bahwa militer Israel telah melancarkan ratusan serangan udara terhadap wilayah Suriah sejak konflik sipil pecah tahun 2011 lalu. Dalam serangannya, Tel Aviv menargetkan posisi militer Suriah dan para petempur pro-Iran, termasuk Hizbullah dan Hamas.
Serangan udara Israel ke Suriah semakin meningkat sejak perang berkecamuk di Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu. Serangan pada Jumat (29/3) waktu setempat merupakan serangan kedua Tel Aviv ke Damaskus dalam 24 jam terakhir.