Topan yang bergerak lambat dan tiba-tiba mengarah ke Madagaskar telah menewaskan 11 orang di negara kepulauan itu. Angin kencang merobohkan pepohonan dan luapan banjir menghantam desa-desa, menghanyutkan rumah-rumah, kata para pejabat.
Dilansir kantor berita AFP, Kamis (28/3/2024), Topan Gamane diperkirakan akan menyapu pulau yang terletak di Samudera Hindia di sebelah timur Afrika bagian selatan. Namun, topan berubah arah dan menghantam bagian utara pada hari Rabu, kata kantor manajemen bencana nasional BNGRC pada Kamis pagi waktu setempat.
Enam orang tewas tenggelam dan lima orang lainnya tewas akibat rumah roboh atau pohon tumbang, kata pihak berwenang. Disebutkan bahwa sekitar 7.000 orang di pulau itu terkena dampak badai tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Topan tersebut bergerak perlahan, memperkuat dampak destruktifnya.
Gambar-gambar video menunjukkan aliran air deras mengalir melalui desa-desa. Banyak jalur dan jembatan terendam banjir dan terputus.
"Jarang sekali terjadi topan seperti ini. Pergerakannya hampir tidak bergerak," kata Jenderal Elack Andriakaja, direktur jenderal BNRGC, kepada AFP.
"Ketika sistem berhenti di satu tempat, maka seluruh infrastruktur akan hancur. Dan itu berdampak serius bagi penduduk. Dan banjir besar," imbuhnya.
Sistem tekanan rendah diperkirakan akan "menyerempet pantai timur laut Madagaskar tetapi ini adalah fenomena alam dan terjadi perubahan lintasan" dan "akhirnya menghantam distrik Vohemar" pada pukul 5:45 pagi hari Rabu, katanya.
Gamane telah diklasifikasikan ulang sebagai badai tropis dan diperkirakan akan meninggalkan pulau itu pada Jumat sore waktu setempat, menurut ahli meteorologi.
Musim topan di barat daya Samudera Hindia biasanya berlangsung dari bulan November hingga April, dan terjadi sekitar selusin badai setiap tahunnya.
Simak juga 'Saat Pilu di Tamil Nadu India: Seusai Topan, Wilayahnya Kini Diterpa Banjir':