Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh berada di Teheran, Iran pada hari Selasa (26/3) untuk melakukan pembicaraan dengan para pejabat Iran. Kunjungan ini dilakukan sehari setelah Dewan Keamanan (DK) PBB menyerukan gencatan senjata dalam perang kelompok tersebut dengan Israel.
"Kepala biro Hamas Ismail Haniyeh, selama kunjungannya ke Teheran pada hari Selasa, akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian," lapor kantor berita resmi Iran, IRNA, seperti dikutip dari kantor berita AFP, Selasa (26/3/2024). IRNA menambahkan bahwa ia juga akan bertemu dengan pejabat-pejabat senior lainnya.
Ini adalah kunjungan kedua pemimpin Hamas tersebut ke Teheran sejak kelompok yang didukung Iran itu melancarkan serangan besar-besaran ke Israel pada tanggal 7 Oktober yang mengakibatkan kematian sekitar 1.160 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kunjungan Haniyeh sebelumnya adalah pada awal November lalu, ketika ia bertemu dengan pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei serta para pejabat lainnya.
Iran memuji serangan 7 Oktober itu sebagai sebuah "kesuksesan", namun membantah terlibat langsung.
Kelompok-kelompok yang didukung Iran di Irak, Lebanon, Suriah dan Yaman sejak itu melancarkan serangkaian serangan terhadap target-target Israel dan Barat.
Simak Video 'Alasan AS Abstain soal Resolusi Gencatan Senjata di Gaza':
Kampanye pembalasan Israel terhadap Hamas telah menewaskan lebih dari 32.000 orang di Gaza, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan di wilayah yang dikelola Hamas tersebut.
Kunjungan Haniyeh ke Iran ini terjadi setelah resolusi yang diadopsi oleh Dewan Keamanan PBB pada hari Senin (25/3) yang menyerukan "gencatan senjata segera" selama bulan suci Ramadan, yang mengarah pada gencatan senjata "abadi".
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanani menggambarkan resolusi DK PBB itu sebagai "langkah positif namun tidak cukup". Dia menyerukan "langkah-langkah efektif untuk menerapkan resolusi dan penghentian serangan secara menyeluruh dan permanen".
Simak Video 'Alasan AS Abstain soal Resolusi Gencatan Senjata di Gaza':