Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah mengingatkan otoritas Rusia pada awal Maret lalu mengenai kemungkinan serangan teroris yang menargetkan "pertemuan besar" di Moskow, ibu kota Rusia.
Hal tersebut disampaikan juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, Adrienne Watson, beberapa jam setelah serangan kelompok bersenjata di gedung konser di pinggiran Moskow pada Jumat (22/3) yang menewaskan lebih dari 60 orang.
"Awal bulan ini, pemerintah AS mendapat informasi tentang rencana serangan teroris di Moskow - yang berpotensi menargetkan pertemuan besar, termasuk konser" dan Washington "membagikan informasi ini kepada otoritas Rusia," kata Watson, seperti dikutip dari kantor berita AFP, Sabtu (23/3/2024).
Watson mengatakan pemerintahan Presiden AS Joe Biden mematuhi kebijakan yang telah lama ada soal "kewajiban untuk memperingatkan", di mana Amerika Serikat memperingatkan negara-negara atau kelompok ketika menerima informasi intelijen tentang ancaman spesifik untuk menculik atau membunuh banyak korban.
Komite Investigasi Rusia mengatakan pada hari Sabtu (23/3) bahwa lebih dari 60 orang tewas dalam serangan yang diklaim dilakukan oleh kelompok ISIS tersebut. Sebelumnya dilaporkan bahwa jumlah korban jiwa sebanyak 40 orang.
Menteri Kesehatan Rusia Mikhail Murashko mengatakan 115 orang dirawat di rumah sakit, termasuk lima anak-anak, salah satunya berada dalam kondisi kritis. Dari 110 pasien dewasa, 60 orang diantaranya berada dalam kondisi serius.
Pihak berwenang mengatakan penyelidikan "teroris" telah dimulai.
Simak Video 'Detik-detik Mencekam saat Penembakan Massal di Moskow, 40 Orang Tewas':
(ita/ita)