Militer Israel mengklaim pasukannya telah menewaskan lebih dari 140 militan dalam pertempuran selama empat hari terakhir di dalam dan sekitar Rumah Sakit (RS) Al-Shifa, yang merupakan rumah sakit terbesar di Jalur Gaza. Operasi militer Israel masih berlanjut di area tersebut.
Seperti dilansir AFP, Kamis (21/3/2024), militan Israel melancarkan serangan terbaru terhadap RS Al-Shifa sejak Senin (18/3) waktu setempat, dengan menargetkan apa yang disebutnya sebagai militan senior Hamas.
Tembakan tank dan serangan udara dilancarkan militer Israel dalam gempuran terbaru di area tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejak dimulainya operasi, lebih dari 140 teroris telah disingkirkan di area rumah sakit," demikian pernyataan militer Israel merujuk pada pertempuran di area RS Al-Shifa sejak awal pekan ini.
Pertempuran telah berlangsung selama beberapa hari terakhir, baik di dalam maupun di sekitar kompleks rumah sakit yang luas dan dipenuhi para pasien juga para pengungsi sipil.
Militer Israel menambahkan bahwa pasukan mereka "terus melakukan aktivitas operasional yang tepat sasaran di area rumah sakit Shifa".
Pada November tahun lalu, militer Israel juga melancarkan operasi terhadap RS Al-Shifa, yang memicu kecaman internasional. Puluhan ribu warga Palestina yang mengungsi akibat perang diketahui mencari perlindungan di kompleks medis tersebut.
Operasi militer Israel yang terus dilanjutkan terhadap Jalur Gaza telah memicu kehancuran dan banyak kematian.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Saksikan juga 'Momen Warga Gaza Berkerumun untuk Dapatkan Makanan Buka Puasa':
Laporan terbaru Kementerian Kesehatan Gaza, yang dikuasai Hamas, menyebut pada Kamis (21/3) waktu setempat bahwa sedikitnya 65 kematian tercatat dalam 24 jam terakhir di wilayah tersebut.
Dengan tambahan tersebut, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, total sedikitnya 31.988 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas akibat rentetan serangan Israel selama lebih dari lima bulan terakhir.
Dilaporkan juga bahwa sekitar 74.188 orang lainnya mengalami luka-luka akibat perang yang terus berkecamuk di Jalur Gaza.