Kepala Hak Asasi Manusia (HAM) PBB Volter Turk menyentil Israel yang menyerang wilayah Gaza, Palestina. Menurut Turk, militer Israel menggunakan kelaparan sebagai senjata perang.
PBB menyorot tentang pembatasan ketat Israel terhadap bantuan ke Gaza. PBB menyebut pembatasan ditambah serangan militer berarti Israel menggunakan kelaparan sebagai "senjata perang", dan hal ini merupakan "kejahatan perang".
Dalam sebuah pernyataan yang dikecam oleh Israel, Turk mengatakan, "Situasi kelaparan adalah akibat dari pembatasan ekstensif Israel terhadap masuknya dan distribusi bantuan kemanusiaan dan barang-barang komersial."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini |
Hal itu terkait dengan "pengungsian sebagian besar penduduk, serta kehancuran infrastruktur sipil yang penting", katanya.
"Besarnya pembatasan yang dilakukan Israel terhadap masuknya bantuan ke Gaza, dan cara mereka terus melakukan permusuhan, mungkin berarti penggunaan kelaparan sebagai metode perang, yang merupakan kejahatan perang," imbuhnya seperti dikutip dari kantor berita AFP, Rabu (20/3/2024).
Juru bicara Turk, Jeremy Laurence, mengatakan kepada wartawan di Jenewa, Swiss bahwa keputusan akhir apakah "kelaparan digunakan sebagai senjata perang" akan ditentukan oleh pengadilan.
Kelaparan akan segera terjadi
Komentar Turk tersebut disampaikan setelah penilaian keamanan pangan yang didukung PBB menetapkan bahwa wilayah Gaza sedang menghadapi kelaparan.
Menurut penilaian tersebut, perang dahsyat sejak serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober telah menyebabkan separuh warga Gaza - sekitar 1,1 juta orang - mengalami kelaparan parah.
Tanpa gelombang bantuan, kelaparan akan menimpa 300.000 orang di bagian utara Gaza yang dilanda perang pada bulan Mei, katanya.
Misi diplomatik Israel di Jenewa menolak pernyataan Turk, dan bersikeras bahwa dia berusaha "sekali lagi menyalahkan Israel atas situasi ini dan sepenuhnya melepaskan tanggung jawab PBB dan Hamas".
"Meskipun terjadi serangan roket, penyekapan sandera-sandera kami, tindakan kejahatan murni pada tanggal 7 Oktober, Israel berkomitmen untuk memfasilitasi bantuan kemanusiaan ke Gaza," kata misi diplomatik Israel tersebut, dan menegaskan bahwa "Israel berperang dengan Hamas, bukan rakyat Palestina".
Negara tersebut, ujarnya, "melakukan segala cara untuk mengaliri Gaza dengan bantuan, termasuk melalui darat, udara dan laut".
"PBB juga harus mengambil tindakan," imbuhnya.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
Kanada Stop Kirim Senjata
Kanada, sekutu utama Amerika Serikat, yang memberikan bantuan militer miliaran dolar kepada Israel setiap tahunnya, telah mengurangi pengiriman senjatanya ke Israel menjadi peralatan tidak mematikan seperti radio, setelah serangan Hamas pada 7 Oktober.
"Situasi di lapangan membuat kami tidak bisa mengekspor peralatan militer apa pun," kata seorang pejabat pemerintah Kanada yang tidak ingin disebutkan namanya kepada AFP, Rabu (20/3/2024).
Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Joly mengatakan kepada surat kabar Toronto Star pada hari Selasa (19/3), bahwa Ottawa akan menghentikan ekspor senjata ke Israel di masa depan.
Israel mengecam keputusan tersebut, dan Menteri Luar Negeri Israel Katz mengatakan keputusan tersebut "merusak hak Israel untuk membela diri melawan Hamas."
"Sejarah akan menilai tindakan Kanada saat ini dengan keras," katanya dalam sebuah postingan di platform media sosial X