Korea Utara (Korut) menggelar uji coba mesin jet berbahan bakar solid untuk apa yang disebut sebagai "rudal hipersonik jangkauan menengah tipe baru". Uji coba ini dipantau dan diawasi langsung oleh pemimpin Korut Kim Jong Un.
Seperti dilansir AFP, Rabu (20/3/2024), laporan kantor berita Korean Central News Agency (KCNA) menyebut uji coba tersebut digelar dengan sukses pada Selasa (19/3) waktu setempat, oleh Otoritas Rudal Korea Utara di tempat peluncuran satelit Sohae yang terletak di wilayah barat laut negara terisolasi tersebut.
"Uji coba lapangan untuk mesin jet berbahan bakar solid bagi rudal hipersonik jarak menengah tipe baru, yang merupakan nilai strategis lainnya," sebut KCNA dalam laporannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat mengawasi uji coba tersebut, menurut KCNA, Kim Jong Un mengatakan bahwa "nilai strategis militer dari sistem senjata ini dianggap sama pentingnya dengan ICBM". Diketahui bahwa ICBM merupakan kependekan dari rudal balistik antarbenua.
Kim Jong Un, sebut laporan KCNA, juga menyebut bahwa uji coba itu telah membantu "mengonfirmasi jadwal penyelesaian" sistem rudal baru tersebut, tanpa dijelaskan lebih lanjut maksudnya.
Akhir tahun lalu, Korut menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan serangkaian uji coba lapangan untuk mesin berbahan bakar solid jenis terbaru untuk rudal balistik jarak menengah (IRBM).
Pengumuman terbaru Korut ini disampaikan sehari setelah Pyongyang mengatakan bahwa Kim Jong Un mengawasi langsung latihan tembak melibatkan peluncur roket multipel yang berukuran super besar dan dilengkapi peralatan terbaru.
Ditekankan bahwa latihan itu bertujuan untuk menekankan "kesiapan sempurna untuk meruntuhkan ibu kota musuh".
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Saksikan Video 'Kim Jong Un Cek Langsung Latihan Peluncuran Roket 'Super Besar' Korut':
Menanggapi uji coba Korut itu, presiden Universitas Studi Korea Utara di Seoul, Korea Selatan (Korsel), Yang Moo Jin, mengatakan kepada AFP bahwa Pyongyang tampaknya memanfaatkan hubungan yang lebih kuat dengan Rusia untuk mempercepat tujuan pembangunan pertahanan yang penting.
Moskow yang baru-baru ini memperkuat hubungannya dengan Pyongyang, biasanya dipandang sebagai pemimpin dunia dalam teknologi senjata hipersonik,meskipun Amerika Serikat (AS) dan China juga telah menguji rudal hipersonik.
Rudal hipersonik diketahui mampu melesat dengan kecepatan setidaknya Mach 5 atau lima kali kecepatan suara dan bisa bermanuver di tengah penerbangan, sehingga lebih sulit untuk dilacak dan dicegat atau ditembak jatuh.
Tergantung pada desainnya, rudal hipersonik bisa membawa hulu ledak konvensional dan hulu ledak nuklir.