Kapal kargo pertama yang mengangkut bantuan kemanusiaan untuk Gaza tiba via jalur laut setelah berlayar dari Siprus. Sekitar 200 ton bantuan makanan untuk Gaza yang dibawa kapal tersebut telah selesai diturunkan di dermaga sementara yang dibangun dekat pantai daerah kantong Palestina tersebut.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (16/3/2024), rekaman video AFP menunjukkan kapal bernama Open Arms, yang berlayar dari Siprus pada Selasa (12/3) melintasi koridor maritim baru untuk bantuan Gaza, menarik sebuah tongkang yang mengangkut 200 ton makanan untuk warga Gaza yang terancam kelaparan akibat perang.
"Semua muatan kargo telah diturunkan dan dipersiapkan untuk didistribusikan ke Gaza," sebut World Central Kitchen, badan amal Amerika Serikat (AS), yang bekerja sama dengan Open Arms, badan amal Spanyol, dalam penyaluran bantuan via jalur laut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
World Central Kitchen bantuan yang disalurkan itu berupa "nyaris 200 ton makanan".
Dalam pernyataannya, World Central Kitchen juga mengatakan pihaknya sedang mempersiapkan kapal lainnya yang akan membawa sekitar 240 ton makanan, yang mencakup pasokan kacang-kacangan, daging kaleng, tepung, beras dan kurma, untuk berlayar dari pelabuhan Larnaca, Siprus.
Pengiriman kedua, sebut World Central Kitchen, juga akan mencakup forklift dan crane untuk membantu penyaluran bantuan. Namun demikian belum diketahui kapal kapal kedua dari World Central Kitchen dan Open Arms akan berangkat ke pantai Jalur Gaza.
Lebih lanjut, ditekankan oleh World Central Kitchen bahwa lebih banyak akses dibutuhkan untuk membawa masuk bantuan ke Jalur Gaza.
"Ambisi kami adalah memiliki 'jalan raya' untuk bantuan masuk ke Gaza," ucap pejabat World Central Kitchen, Juan Camilo Jimenez, dalam pernyataannya.
![]() |
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Siprus diketahui merupakan negara anggota Uni Eropa yang terletak paling dekat dengan Jalur Gaza.
Upaya kemanusiaan ini bertujuan mengurangi kekurangan pangan yang memicu peringatan bencana kelaparan di Jalur Gaza oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan para pekerja kemanusiaan lainnya.
"Pengiriman itu mencakup palet barang-barang kalengan dan produk curah, termasuk kacang-kacangan, wortel, tuna kaleng, buncis, jagung kaleng, nasi setengah matang (nasi instan), tepung, minyak dan garam," sebut World Central Kitchen dalam pernyataannya.
Militer Israel, secara terpisah, mengonfirmasi kedatangan kapal pertama pengangkut bantuan kemanusiaan untuk Gaza via jalur laut. Dinyatakan militer Israel bahwa pihaknya telah mengerahkan pasukan untuk "mengamankan area" di sekitar dermaga sementara saat muatan bantuan itu diturunkan.
"Kapal itu menjalani pemeriksaan keamanan menyeluruh," demikian pernyataan militer Israel.
Militer Israel juga mengatakan bahwa pengiriman bantuan kemanusiaan melalui laut bukan merupakan pelanggaran terhadap blokade maritim Gaza yang telah diberlakukan selama bertahun-tahun, sejak wilayah itu dikuasai Hamas tahun 2007 lalu.
Sementara PBB telah berulang kali memperingatkan bahwa perang yang berkecamuk di Jalur Gaza berpotensi memicu bencana kelaparan, dengan hanya sebagian kecil dari pasokan logistik yang dibutuhkan untuk menopang kehidupan 2,3 juta penduduk Gaza yang diperbolehkan masuk.
Dengan semakin sedikitnya truk bantuan yang masuk via jalur darat, upaya-upaya untuk menyalurkan bantuan via jalur udara dan laut semakin meningkat.