Hamas dan Houthi Gelar Pertemuan Langka, Apa yang Dibahas?

Hamas dan Houthi Gelar Pertemuan Langka, Apa yang Dibahas?

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 16 Mar 2024 11:34 WIB
Newly recruited fighters who joined a Houthi military force intended to be sent to fight in support of the Palestinians in the Gaza Strip, march during a parade in Sanaa, Yemen December 2, 2023. REUTERS/Khaled Abdullah TPX IMAGES OF THE DAY
Ilustrasi -- Pasukan kelompok Houthi yang bermarkas di Yaman (dok. REUTERS/Khaled Abdullah)
Gaza City -

Para tokoh senior dari kelompok Hamas dan pemberontak Houthi, yang sama-sama didukung oleh Iran, menggelar pertemuan langka. Pertemuan itu dilaporkan membahas koordinasi tindakan kedua kelompok tersebut terhadap Israel.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (16/3/2024), pertemuan langka antara Hamas dan Houthi itu diungkapkan oleh sumber-sumber faksi Palestina kepada AFP.

Hamas dan Houthi termasuk dalam "poros perlawanan" yang merupakan aliansi kelompok yang didukung Iran yang memusuhi Israel dan Amerika Serikat (AS). Terdapat juga Hizbullah dan milisi-milisi pro-Iran di wilayah Irak dalam kelompok tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Houthi telah menyerang kapal-kapal komersial di jalur pelayaran utama di Laut Merah dan sekitarnya selama berbulan-bulan sejak perang berkecamuk antara Hamas dan Israel di Jalur Gaza pada 7 Oktober tahun lalu. Mereka mengatakan bahwa serangannya menargetkan kapal-kapal terkait Israel sebagai bentuk solidaritas untuk warga Palestina di Jalur Gaza.

Menurut sumber-sumber dari Hamas dan Jihad Islam, para pemimpin dari dua kelompok Islamis Palestina itu, serta Front Populer Marxis untuk Pembebasan Palestina, menggelar "pertemuan penting" dengan perwakilan Houthi pekan lalu.

ADVERTISEMENT

Sumber-sumber itu mengungkapkan bahwa kelompok-kelompok itu membahas soal "mekanisme untuk mengkoordinasikan tindakan perlawanan mereka" untuk "tahap selanjutnya" dalam perang di Jalur Gaza.

Tidak disebutkan lebih lanjut di mana pertemuan itu digelar.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Saksikan juga 'Hizbullah: Netanyahu Bakal Kalah Perang Meski Invasi Rafah':

[Gambas:Video 20detik]



Kelompok-kelompok Palestina dan Houthi itu, menurut para sumber, juga membahas soal kemungkinan serangan darat Israel ke Rafah di Jalur Gaza bagian selatan.

Menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sekitar 1,5 juta orang memadati wilayah Rafah, dengan kebanyakan mengungsi dari perang dan tinggal berdesakan di area dekat perbatasan Mesir dalam kondisi kehidupan yang mengerikan. Rafah juga disebut sebagai benteng terakhir Hamas di Jalur Gaza.

Kantor Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada Jumat (15/3) waktu setempat bahwa sang PM telah menyetujui rencana militer untuk operasi di Rafah.

Sementara kelompok Houthi, menurut sumber Hamas dan Jihad Islam, menegaskan akan terus melancarkan serangan di Laut Merah dan sekitarnya untuk "mendukung perlawanan Palestina".

Pemimpin kelompok itu, Abdul Malik al-Houthi, mengatakan pada Kamis (14/3) waktu setempat bahwa serangan kelompok Houthi akan diperluas untuk menargetkan kapal-kapal yang menghindari Laut Merah dengan melewati rute Tanjung Harapan di Afrika Selatan.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads