Kelompok-kelompok Palestina dan Houthi itu, menurut para sumber, juga membahas soal kemungkinan serangan darat Israel ke Rafah di Jalur Gaza bagian selatan.
Menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sekitar 1,5 juta orang memadati wilayah Rafah, dengan kebanyakan mengungsi dari perang dan tinggal berdesakan di area dekat perbatasan Mesir dalam kondisi kehidupan yang mengerikan. Rafah juga disebut sebagai benteng terakhir Hamas di Jalur Gaza.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kantor Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada Jumat (15/3) waktu setempat bahwa sang PM telah menyetujui rencana militer untuk operasi di Rafah.
Sementara kelompok Houthi, menurut sumber Hamas dan Jihad Islam, menegaskan akan terus melancarkan serangan di Laut Merah dan sekitarnya untuk "mendukung perlawanan Palestina".
Pemimpin kelompok itu, Abdul Malik al-Houthi, mengatakan pada Kamis (14/3) waktu setempat bahwa serangan kelompok Houthi akan diperluas untuk menargetkan kapal-kapal yang menghindari Laut Merah dengan melewati rute Tanjung Harapan di Afrika Selatan.
(nvc/idh)