Australia Kembali Danai Badan PBB untuk Palestina

Australia Kembali Danai Badan PBB untuk Palestina

Rita Uli Hutapea - detikNews
Jumat, 15 Mar 2024 11:30 WIB
A truck, marked with United Nations Relief and Works Agency (UNRWA) logo, crosses into Egypt from Gaza, at the Rafah border crossing between Egypt and the Gaza Strip, during a temporary truce between Hamas and Israel, in Rafah, Egypt, November 27, 2023. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh/File Photo Acquire Licensing Rights
Ilustrasi UNRWA (Foto: REUTERS/Amr Abdallah Dalsh/File Photo Acquire Licensing Rights)
Jakarta -

Pemerintah Australia mengumumkan akan melanjutkan pendanaan untuk badan pengungsi Palestina di PBB, setelah menyelidiki klaim soal beberapa stafnya terkait dengan serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023.

Badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA telah menjadi pusat kontroversi sejak Israel menuduh 12 pegawainya bekerja dengan kelompok Hamas.

Sekitar 15 negara, termasuk Amerika Serikat, Kanada, Australia dan Jepang menarik dukungan dari badan tersebut awal tahun ini, dan memangkas dananya sekitar US$450 juta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sifat tuduhan ini memerlukan tanggapan yang segera dan tepat," kata Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong pada hari Jumat (15/3).

"Saran terbaik yang ada saat ini dari berbagai lembaga dan pengacara pemerintah Australia adalah bahwa UNRWA bukanlah organisasi teroris," imbuhnya, seperti dikutip dari kantor berita AFP, Jumat (15/3/2024).

ADVERTISEMENT

"Setelah dipertimbangkan oleh komite keamanan nasional minggu ini, Australia tidak menghentikan kontribusi kami kepada UNRWA," tutur Wong.

Sebelumnya pada awal bulan ini, pemerintah Kanada dan Swedia telah lebih dulu mengumumkan bahwa mereka kembali melanjutkan pendanaan untuk lembaga yang kekurangan dana tersebut. Hal ini telah membuat marah para pejabat Israel.

Simak juga 'Saat Israel Serang Posko Bantuan PBB di Gaza, 5 Orang Tewas':

[Gambas:Video 20detik]



Wong mengatakan Australia akan melanjutkan kontribusinya yang terhenti sebesar US$4 juta setelah lembaga bantuan tersebut setuju untuk memberikan perlindungan tambahan.

"Saya tahu ada orang-orang yang kelaparan di Gaza," katanya kepada wartawan.

"Saya tahu bahwa UNRWA sangat penting dalam memberikan bantuan ini kepada orang-orang yang berada di ambang krisis," tuturnya.

Serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan mengakibatkan sekitar 1.160 kematian, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi.

Kampanye militer pembalasan Israel telah menewaskan sedikitnya 31.341 orang di Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan wilayah yang dikuasai Hamas.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads