Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud menyerukan komunitas internasional untuk membantu mengakhiri "kejahatan brutal" yang sedang berlangsung di Jalur Gaza. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengkritik pendekatan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dalam perang di Jalur Gaza.
Raja Salman dalam pesannya di awal Ramadan, menekankan tugas masyarakat internasional untuk menghentikan "kejahatan brutal" yang dilakukan terhadap warga Palestina, termasuk di Jalur Gaza, juga untuk memberikan bantuan kemanusiaan.
Sementara itu, Biden menilai pendekatan yang diambil Netanyahu dalam perang melawan Hamas di Jalur Gaza justru "lebih merugikan Israel daripada membantu Israel". Kritikan Biden terhadap Netanyahu itu menjadi pertanda semakin menipisnya kesabaran sang Presiden AS terhadap sekutunya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Senin (11/3/2024):
- Raja Salman Serukan Dunia Bantu Hentikan 'Kejahatan Brutal' di Gaza
Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud menyerukan komunitas internasional untuk membantu mengakhiri "kejahatan brutal" yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, di mana perang antara Israel dan Hamas telah berkecamuk selama lebih dari lima bulan terakhir.
Seperti dilansir Al Arabiya dan AFP, Senin (11/3/2024), seruan itu disampaikan Raja Salman dalam pesannya di awal bulan suci Ramadan. Berbicara sebagai penjaga dua situs paling suci umat Muslim, Raja Salman mengucapkan terima kasih atas "berkah yang diberikan kepada Kerajaan Arab Saudi".
Namun Raja Salman juga menyebut bahwa perang yang berkecamuk di Jalur Gaza akan membayangi ibadah puasa dan salat selama bulan suci Ramadan.
Dia kemudian menekankan tugas masyarakat internasional untuk menghentikan "kejahatan brutal" yang dilakukan terhadap warga Palestina, termasuk di Jalur Gaza.
- Warga Muslim AS Awali Ramadan dengan Salat Tarawih di Times Square
Puluhan warga Muslim berkumpul di area Times Square, New York, Amerika Serikat (AS), untuk menjalankan salat tarawih pada Minggu (10/3) malam waktu setempat, menandai dimulainya bulan suci Ramadan. Beberapa jemaah di antaranya membawa bendera Palestina sebagai bentuk solidaritas untuk Gaza.
Seperti dilansir AFP, Senin (11/3/2024), para jemaah Muslim itu menjalankan ibadah salat tarawih dengan latar belakang papan reklame LED yang menyala terang di area ternama Manhattan, New York, pada Minggu (10/3) malam waktu setempat.
"Senang rasanya datang ke sini sebagai Muslim. Saya melihat umat Muslim dari mana-mana -- Saya terkejut, ini pertama kalinya saya datang ke sini. Saya ingin datang dan melihat komunitasnya," tutur salah satu jemaah Muslim AS, Salman al-Hanafy (20), asal Kairo yang bekerja sebagai operator forklift di AS.
Simak juga '5 Warga Gaza Tewas Tertimpa Paket Bantuan, AS Bantah Terlibat':
- Ketabahan Warga Gaza Sambut Ramadan Saat Perang: Kami Sudah 5 Bulan Puasa
Warga Palestina menyambut datangnya bulan suci Ramadan dalam suasana suram, terutama di Jalur Gaza yang terus dilanda perang antara Israel dan Hamas yang kini berpotensi memicu bencana kelaparan. Situasi semakin memburuk dengan perundingan membahas gencatan senjata di Jalur Gaza terhenti sementara.
Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Senin (11/3/2024), harapan untuk gencatan senjata, yang memungkinkan Ramadan dijalani dengan penuh kedamaian, tampaknya berujung kekecewaan, dengan perundingan yang berlangsung di Kairo, Mesir, terhambat.
Situasi di Jalur Gaza semakin memprihatinkan, dengan separuh dari 2,3 juta jiwa penduduknya berlindung di Rafah untuk menghindari gempuran Israel. Banyak dari mereka yang tinggal di bawah tenda plastik dan menghadapi kekurangan makanan yang parah, suasananya juga dipenuhi kemuraman.
- Biden Kritik Pendekatan Netanyahu di Perang Gaza, Minta 'Datang ke Yesus'
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden melontarkan kritikan untuk Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu terkait pendekatannya dalam perang melawan Hamas di Jalur Gaza. Biden menilai pendekatan yang diambil Netanyahu justru "lebih merugikan Israel daripada membantu Israel".
Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Senin (11/3/2024), kritikan Biden terhadap Netanyahu itu menjadi pertanda semakin menipisnya kesabaran sang Presiden AS terhadap sekutunya.
Dalam wawancara yang disiarkan media MSNBC pada Sabtu (9/3), Biden mengatakan bahwa Netanyahu "memiliki hak untuk membela Israel, hak untuk terus mengejar Hamas". Namun, Biden juga menegaskan bahwa Netanyahu harus mempedulikan hilangnya nyawa-nyawa yang tidak berdosa di Jalur Gaza.
- Netanyahu Klaim 13.000 Anggota Hamas Tewas dalam Perang di Gaza
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengklaim sedikitnya 13.000 "teroris", atau anggota Hamas, termasuk di antara warga Palestina yang tewas selama perang berkecamuk di Jalur Gaza. Netanyahu berjanji akan melanjutkan serangannya di bagian selatan daerah kantong Palestina tersebut.
Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Senin (11/3/2024), lebih dari 31.000 orang tewas di Jalur Gaza akibat perang yang berkecamuk selama lima bulan terakhir.
Kementerian Kesehatan Gaza, yang dikuasai Hamas, tidak merinci jumlah korban tewas antara warga sipil dan militan Hamas. Namun disebutkan bahwa sekitar 72 persen dari korban tewas tersebut merupakan perempuan dan anak-anak.