Dilansir AFP, Minggu (10/3/2024), sekutu Hamas, Hizbullah, dan musuh bebuyutannya, Israel, hampir setiap hari saling baku tembak di seberang perbatasan sejak perang Israel-Hamas pecah pada 7 Oktober.
Hizbullah mengatakan pihaknya telah meluncurkan "puluhan roket jenis katyusha" pada pagi hari di desa Meron, Israel, delapan kilometer (lima mil) dari perbatasan.
Meron adalah rumah bagi pangkalan kendali udara utama yang telah beberapa kali ditargetkan oleh kelompok yang didukung Iran sejak awal tahun ini.
Hizbullah mengatakan pihaknya bertindak 'sebagai respons terhadap serangan Israel terhadap desa-desa di selatan dan rumah-rumah warga sipil', khususnya yang menargetkan rumah seorang pejuang di Kherbet Selm sehari sebelumnya.
Seorang wanita dan seorang lainnya juga tewas dalam serangan yang sama, berdasarkan Kantor Berita Nasional resmi Lebanon.
"Setelah sirene berbunyi di Israel utara, sekitar 35 (roket) diluncurkan dari Lebanon menuju wilayah Israel teridentifikasi, beberapa di antaranya berhasil dicegat," kata militer Israel.
Pernyataan itu menambahkan bahwa angkatan udara Israel menyerang infrastruktur Hizbullah pada malam hari, termasuk "struktur militer di mana teroris Hizbullah diidentifikasi di wilayah Khirbet Selm".
Setidaknya 312 orang telah tewas di Lebanon sejak dimulainya kekerasan lintas batas pada 8 Oktober, sebagian besar dari mereka adalah pejuang Hizbullah tetapi juga termasuk 53 warga sipil, menurut penghitungan AFP.
Di pihak Israel, 10 tentara dan tujuh warga sipil tewas, menurut angka resmi terbaru.
Puluhan ribu orang terpaksa mengungsi akibat pertempuran di kedua sisi perbatasan.
Saat ini sebagian besar serangan masih terbatas di wilayah perbatasan, namun beberapa diantaranya telah mengenai posisi Hizbullah di wilayah utara dalam beberapa pekan terakhir, sehingga meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya konflik besar-besaran.
Kelompok ini telah berulang kali mengatakan bahwa mereka hanya akan menghentikan serangannya terhadap Israel jika terjadi gencatan senjata di Gaza.
Namun Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant baru-baru ini mengatakan bahwa gencatan senjata di Gaza tidak akan mengubah tujuan Israel untuk mengusir Hizbullah dari Lebanon selatan, baik dengan kekerasan atau diplomasi.
5 Orang Tewas Akibat Serangan Israel di Lebanon
Setidaknya lima orang tewas pada hari Sabtu (9/4), empat orang dari keluarga yang sama, dan sembilan orang luka-luka akibat serangan Israel terhadap sebuah rumah di Lebanon selatan. Hal itu disampaikan kantor berita resmi Lebanon.
Gerakan Hizbullah Lebanon yang didukung Iran dan Israel hampir setiap hari saling baku tembak mematikan di perbatasan sejak perang pecah pada bulan Oktober antara Israel dan kelompok militan Gaza Hamas, sekutu Hizbullah.
"Serangan terhadap sebuah rumah di daerah Khirbet Selm menewaskan sebuah keluarga beranggotakan empat orang," sepasang suami istri dan dua anak mereka, serta satu orang lainnya, kata NNA, seraya menambahkan bahwa sang ibu juga sedang hamil.
Serangan tersebut menghancurkan rumah tersebut, melukai sedikitnya sembilan orang lainnya yang tinggal di dekatnya.
Simak juga Video: 1.000 Masjid Hancur, Warga Gaza Ibadah di Puing-puing Jelang Ramadan
(yld/gbr)