Dilansir AFP, Minggu (10/3/2024), Kementerian Luar Negeri Israel dalam sebuah pernyataan mengatakan mendukung UNRWA merupakan kesalahan serius.
Diketahui, Kanada dan Swedia mengumumkan akan melanjutkan pendanaan untuk badan PBB yang kekurangan dana tersebut. Keputusan tersebut disampaikan usai beberapa minggu setelah kedua negara tersebut menangguhkan bantuan ke UNRWA karena tuduhan Israel bahwa beberapa pegawai UNRWA terlibat dalam serangan Hamas yang memicu perang.
Kementerian luar negeri Israel meminta kedua pemerintah untuk memotong pendanaan dan 'tidak mendukung organisasi yang beranggotakan ratusan anggota Hamas'.
Bantuan baru tersebut, menurut pernyataan Israel, menunjukkan bahwa Kanada dan Swedia telah memilih untuk mengabaikan keterlibatan pegawai UNRWA dalam dugaan aktivitas teroris.
Diketahui, pada hari Sabtu, Swedia mengumumkan pencairan awal sebesar $20 juta setelah menerima jaminan pemeriksaan tambahan terhadap pengeluaran dan personel UNRWA. Kanada mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA karena situasi kemanusiaan yang mengerikan di lapangan, namun tidak menjelaskan lebih lanjut.
Sekitar 15 negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Jerman dan Jepang, menangguhkan pendanaan untuk UNRWA pada akhir Januari menyusul tuduhan Israel.
Kepala UNRWA, Philippe Lazzarini, mengatakan kepada stasiun televisi Swiss RTS pada hari Sabtu bahwa dia 'sangat optimis' akan lebih banyak negara yang melanjutkan pendanaan mereka 'dalam beberapa minggu mendatang'.
"Saya pikir sejumlah negara di kawasan Teluk sebenarnya akan meningkatkan kontribusi mereka kepada badan tersebut," tambah Lazzarini.
"Hari ini saya harus menangani krisis eksistensial bagi lembaga kami di kawasan yang sedang mengalami krisis seismik yang tentunya akan berdampak selama beberapa dekade mendatang," katanya.
"Lembaga ini berisiko mati, berisiko ditutup."
UNRWA mempekerjakan sekitar 30.000 orang di wilayah pendudukan Palestina, Lebanon, Yordania dan Suriah, dengan sekitar 13.000 staf di Gaza. Israel menuduh sekitar 12 pegawai UNRWA ikut serta dalam serangan Hamas.
Badan tersebut mengatakan beberapa stafnya di Gaza yang ditahan oleh otoritas Israel selama perang menceritakan pelecehan yang mereka alami di dalam tahanan.Komisi Eropa mengatakan awal bulan ini bahwa mereka akan mengucurkan dana UNRWA sebesar 50 juta euro ($55 juta).
Tugas badan ini menjadi sangat penting di Gaza, di mana PBB telah berulang kali memperingatkan akan terjadinya kelaparan setelah lebih dari lima bulan pertempuran.
Lihat juga Video: Demo Tuntut Netanyahu Mundur di Tel Aviv Ricuh, Pendemo Diseret Polisi
(yld/idn)