Delegasi Hamas Tinggalkan Perundingan Gencatan Senjata, Ada Apa?

Delegasi Hamas Tinggalkan Perundingan Gencatan Senjata, Ada Apa?

Farih Maulana Sidik - detikNews
Kamis, 07 Mar 2024 23:08 WIB
Masked militant from the Izzedine al-Qassam Brigades, the military wing of Hamas, waves the green flag of the Islamist group during a protest in support of Palestinian prisoners in Israeli jails, after Friday prayer in Nusseirat refugee camp, central Gaza Strip, Friday, Aug. 18, 2023. A thousand prisoners in Israeli jails started a mass hunger strike Friday in protest over harsh new Israeli prison measures. (AP Photo/Adel Hana)
Ilustrasi pasukan Hamas (Foto: AP/Adel Hana)
Jakarta -

Delegasi Hamas meninggalkan perundingan gencatan senjata di Kairo, Mesir, tanpa ada kesepakatan. Hamas menyakini perundingan dengan Israel soal gencatan senjata selama 40 hari saat bulan Ramadan belum berakhir.

Dilansir BBC News, Kamis (7/3/2024), kelaparan warga di Gaza serta tekanan internasional yang semakin meningkat membuat gencatan senjata selama 40 hari diharapkan dapat diberlakukan pada awal Ramadan pekan depan.

Sebuah pernyataan Hamas mengatakan delegasinya meninggalkan Kairo pada Kamis pagi 'untuk berkonsultasi dengan pimpinan gerakan tersebut, dengan negosiasi dan upaya terus dilakukan untuk menghentikan agresi, memulangkan para pengungsi dan membawa bantuan kepada rakyat kami'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saluran TV yang berafiliasi dengan pemerintah Mesir, al-Qahera, mengutip sumber senior yang mengatakan bahwa perundingan akan dilanjutkan minggu depan. Mediator Mesir dan Qatar telah berjuang untuk mencapai kesepakatan yang akan membuat Hamas membebaskan sandera Israel dengan imbalan warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.

Israel tidak mengirim delegasi ke Kairo, karena mereka meminta terlebih dahulu daftar sandera yang masih hidup dan dapat dibebaskan berdasarkan perjanjian tersebut. Hamas mengatakan Israel tidak menerima tuntutannya agar pengungsi Palestina dapat kembali ke rumah mereka atau penarikan total pasukan Israel dari kota-kota Gaza.

ADVERTISEMENT

Perjanjian yang diusulkan dilaporkan akan membebaskan 40 sandera Israel dengan imbalan sekitar 10 kali lebih banyak tahanan Palestina yang dibebaskan dari penjara Israel. Lebih dari 130 sandera diyakini masih ditahan oleh Hamas.

Para pejabat Israel meyakini sedikitnya 30 orang sandera telah tewas. Selama gencatan senjata 40 hari yang diusulkan, akan ada lonjakan bantuan yang sangat dibutuhkan yang masuk ke Gaza.

Gencatan senjata sempat terjadi selama seminggu pada akhir November 2023. Saat itu, ada 105 sandera - sebagian besar perempuan dan anak-anak - dibebaskan dengan imbalan sekitar 240 tahanan Palestina di penjara-penjara Israel.

Tanpa kesepakatan baru, terdapat ancaman lebih besar terhadap penyebaran ketegangan selama bulan Ramadan yang tahun ini akan dimulai pekan depan. Inggris dan Amerika Serikat juga telah menekan Israel untuk meningkatkan aliran bantuan. Israel menyalahkan PBB atas masalah distribusi bantuan.

(fas/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads