Israel mengembalikan 47 jenazah yang mereka ambil paksa dari kuburan di sekitar Rumah Sakit Nasser di Khan Younis ketika militer Israel menyerbu kompleks tersebut bulan lalu. Jenazah-jenazah itu kini dimakamkan di pemakaman massal di Gaza.
Dilansir AFP dan Al Jazeera, Kamis (7/3/2024), jenazah-jenazah itu kini dimakamkan di Tal as-Sultan, bagian barat Rafah. Jenazah itu sudah membusuk hingga tidak dapat dikenali lagi.
Ini bukan pertama kalinya kuburan dirusak dan mayat diambil paksa serta disimpan dalam waktu lama oleh Israel. Penodaan kuburan serta jenazah merupakan pelanggaran hukum internasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tentara Israel disebut memeriksa sekitar 400 jenazah dari Rumah Sakit Nasser di Khan Younis. Hasilnya, tidak ada satu pun jenazah itu yang merupakan sandera Hamas.
Kantor media pemerintah Gaza yang dikelola Hamas mengatakan puluhan jenazah itu digali oleh Israel dari kuburan di wilayah yang terkepung dalam beberapa pekan terakhir. Pasukan Israel, dalam beberapa kesempatan, telah membawa jenazah dari Gaza ke Israel dengan dalih pemeriksaan apakah jasad itu adalah sandera Hamas atau bukan.
"Mayat-mayat itu ditangkap dan dipindahkan ke Israel dengan dalih pemeriksaan dan verifikasi untuk memastikan mereka bukan sandera yang ditahan di Gaza," kata pernyataan pemerintah.
Hamas menuding Israel telah menggali 'ratusan' kuburan dan mengambil jenazah di rumah sakit di Jalur Gaza. Tentara Israel mengatakan mereka sedang menyelidiki laporan tentang kelompok jenazah yang dikembalikan.
Hamas menyandera sekitar 250 warga Israel dan asing selama serangan 7 Oktober, puluhan di antaranya dibebaskan saat gencatan senjata selama seminggu di bulan November. Israel yakin 99 dari mereka masih hidup di Gaza dan 31 orang telah meninggal.
Serangan Hamas ke Israel itu mengakibatkan kematian sekitar 1.200 orang di mana sebagian besar warga sipil. Israel kemudian melakukan serangan militer ke Gaza.
Israel mengklaim serangan itu untuk menghancurkan Hamas. Seranga Israel telah mengakibatkan kematian sedikitnya 30.800 orang di Gaza, mayoritas dari mereka adalah wanita dan anak-anak.