Pemerintah Filipina mengumumkan dua warga negaranya, yang bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) True Confidence, menjadi korban tewas dalam serangan rudal Houthi di perairan Teluk Aden.
Seperti dilansir AFP, Kamis (7/3/2024), serangan rudal Houthi menghantam kapal bulk carrier True Confidence di perairan sekitar 50 mil laut barat daya pelabuhan Aden di Yaman pada Rabu (6/4). Kapal berbendera Barbados dan milik Liberia namun dikelola Yunani itu, hanyut dan terbakar akibat serangan tersebut.
Dilaporkan terdapat 20 ABK dan tiga penjaga keamanan bersenjata yang ada di kapal tersebut. Para ABK dilaporkan terdiri atas 15 warga Filipina, empat warga Vietnam, dua warga Sri Lanka, satu warga India dan satu warga Nepal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Laporan Komando Pusat Amerika Serikat (AS) atau CENTCOM menyebut para awak kapal melaporkan "tiga korban jiwa, setidaknya empat orang mengalami luka-luka, dengan tiga orang di antaranya dalam kondisi kritis, dan terjadi kerusakan signifikan pada kapal".
Pemerintah Filipina, dalam pernyataan pada Kamis (7/3) waktu setempat, mengumumkan dua korban tewas di antaranya merupakan warga negara Filipina yang menjadi ABK kapal tersebut.
"Dengan kesedihan besar, Departemen Pekerja Migran mengonfirmasi kematian dua pelaut Filipina dalam serangan terbaru yang dilakukan pemberontak Houthi terhadap kapal-kapal yang melintasi Laut Merah dan Teluk Aden," demikian pernyataan Departemen Pekerja Migran Filipina.
"Kami juga diberitahu bahwa dua awak kapal asal Filipina lainnya terluka parah dalam serangan terhadap kapal mereka," imbuh pernyataan tersebut.
Manila, menurut Departemen Pekerja Migran Filipina, bekerja sama dengan pemilik kapal dan agen untuk awak kapal itu, "untuk memastikan kondisi awak kapal lainnya".
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Saksikan juga 'Saat Houthi Bakal Beri 'Kejutan' Militer di Laut Merah':