.webp)
Miller menyebut serangan Houthi terhadap kapal di jalur pelayaran internasional "tidak hanya mengganggu perdagangan internasional, tidak hanya mengganggu kebebasan navigasi di perairan internasional, dan tidak hanya membahayakan para pelaut, namun kini secara tragis menewaskan beberapa dari mereka".
Saat ditanya apakah serangan terbaru Houthi yang memakan korban jiwa itu menunjukkan kegagalan serangan balasan AS dan Inggris, Miller menjawab: "Kami selalu menjelaskan bahwa ini akan menjadi proses jangka panjang, baik untuk mencegah serangan Houthi maupun untuk mengurangi kemampuan mereka untuk melancarkan serangan."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Miller mengatakan bahwa AS juga mendorong negara-negara lain untuk memperjelas kepada Houthi bahwa "serangan-serangan ini tidak bertanggung jawab".
Operator kapal True Confidence yang ada di Yunani melaporkan bahwa kapal tersebut dihantam serangan di perairan sekitar 50 mil laut barat daya pelabuhan Aden di Yaman. Kapal itu hanyut dan terbakar akibat serangan tersebut.
Tidak ada informasi jelas soal status 20 anak buah kapal (ABK) dan tiga penjaga keamanan bersenjata yang ada di kapal tersebut. Para ABK dilaporkan terdiri atas 15 warga Filipina, empat warga Vietnam, dua warga Sri Lanka, satu warga India dan satu warga Nepal.
Tidak diketahui secara jelas asal kewarganegaraan dari tiga korban tewas dan empat korban luka dalam serangan tersebut.
Kelompok Houthi, yang menguasai sejumlah wilayah strategis di Yaman, telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan terhadap kapal True Confidence itu. Juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, mengatakan via media sosial bahwa True Confidence menjadi sasaran beberapa rudal "setelah awak kapal menolak pesan peringatan" yang diberikan oleh Houthi.
(nvc/idh)
