Gempar Kabel Bawah Laut di Perairan Laut Merah Terputus, Ulah Houthi?

Gempar Kabel Bawah Laut di Perairan Laut Merah Terputus, Ulah Houthi?

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 06 Mar 2024 10:05 WIB
Danish frigate Iver Huitfeldt sets off for the Gulf of Aden, from the Naval Station in Korsoer, Denmark, January 29, 2024. The Danish frigate will contribute to strengthening maritime security in and around the Red Sea.  Ritzau Scanpix/Mads Claus Rasmussen via REUTERS    ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY. DENMARK OUT. NO COMMERCIAL OR EDITORIAL SALES IN DENMARK.
Ilustrasi -- Kapal frigate Denmark berpatroli di Laut Merah saat marak serangan Houthi (dok. Ritzau Scanpix/Mads Claus Rasmussen via REUTERS)
Sanaa -

Sejumlah kabel komunikasi bawah laut di perairan Laut Merah dilaporkan terputus, sehingga berdampak pada 25 persen lalu lintas data yang mengalir antara kawasan Asia dan Eropa. Penyebab terputusnya kabel bawah laut itu masih belum jelas, namun diduga ada keterlibatan kelompok Houthi.

Seperti dilansir BBC, Rabu (6/3/2024), perusahaan telekomunikasi HGC Global Communications yang berbasis di Hong Kong mengungkapkan dalam pernyataan pada Senin (4/3) waktu setempat bahwa empat kabel bawah laut di Laut Merah, dari total 15 kabel bawah laut, telah terputus dalam "insiden" baru-baru ini.

Keempat kabel bawah laut yang terputus itu terdiri atas Seacom, TGN-Gulf, Asia-Africa-Europe 1 dan Europe India Gateway.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut HGC Global Communications, diperkirakan 25 persen lalu lintas data terkena dampak terputusnya kabel bawah laut tersebut. Ditekankan juga bahwa sekitar 80 persen lalu lintas data arah barat dari Asia melewati kabel tersebut.

Lebih lanjut, HGC Global Communications menyatakan pihaknya telah mengambil langkah-langkah untuk memitigasi gangguan apa pun terhadap klien-kliennya dengan mengalihkan lalu lintas data ke Eropa melalui kabel di daratan utama China dan di bawah Samudra Pasifik ke Amerika Serikat (AS).

ADVERTISEMENT

Kabel bawah laut yang masih tersisa di Laut Merah juga masih digunakan.

Penyebab terputusnya empat kabel bawah laut itu masih belum jelas.

Operator kabel telekomunikasi Afrika, Seacom, menuturkan kepada Associated Press bahwa "pengujian awal menunjukkan bahwa segmen yang terkena dampak berada di dalam yurisdiksi maritim Yaman di Laut Merah bagian selatan".

Penyebab terputusnya kabel bawah laut itu sedang diselidiki. Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Lihat juga Video: Sultan Rifat dan Ayahnya Diperiksa Polisi Terkait Kasus Kabel Menjuntai

[Gambas:Video 20detik]




Sementara seorang pejabat Pentagon di AS, yang enggan disebut namanya, mengonfirmasi kepada CBS News bahwa kabel telekomunikasi bawah laut di Laut Merah telah terputus.

Pejabat AS itu mengatakan pihaknya sedang berusaha memastikan apakah kabel bawah laut itu dipotong dengan sengaja atau tersangkut jangkar kapal.

Houthi Diduga Terlibat dalam Insiden Terputusnya Kabel Bawah Laut

Bulan lalu, pemerintah Yaman yang diakui secara internasional melontarkan peringatan bahwa kelompok Houthi yang didukung Iran dan menguasai beberapa wilayah strategis di Yaman akan menyabotase kabel bawah laut, selain menyerang kapal-kapal yang berlayar di Laut Merah.

Kemudian pekan lalu, situs bisnis Israel Globes melaporkan bahwa empat kabel bawah laut yang menghubungkan kota Jeddah dan Djibouti di Arab Saudi mengalami kerusakan, dan menyalahkan Houthi tanpa memberikan bukti apa pun.

Media Sky News Arabia, yang berbasis di Uni Emirat Arab, mengutip sumber yang juga menuduh Houthi telah "meledakkan" kabel-kabel bawah laut itu.

Tuduhan-tuduhan itu telah dibantah Houthi, yang menegaskan mereka tidak menargetkan kabel bawah laut dan menyalahkan serangan militer AS dan Inggris atas kerusakan pada kabel-kabel bawah laut tersebut.

Diketahui bahwa militer Washington dan London melancarkan rentetan serangan udara terhadap posisi persenjataan dan infrastruktur Houthi sebagai balasan atas serangan drone dan rudal Houthi terhadap kapal-kapal yang melewati Laut Merah dan Teluk Aden.

Houthi, dalam penjelasannya, menyebut serangan mereka yang marak sejak November tahun lalu merupakan bentuk dukungan terhadap warga Palestina di Jalur Gaza yang terus digempur Israel.

Kementerian Transportasi Houthi dalam pernyataannya seperti dilaporkan kantor berita Houthi, Saba News Agency dan dilansir Reuters, menyebut tindakan AS dan Inggris "membahayakan keamanan dan keselamatan komunikasi internasional dan arus informasi".

"Setiap gangguan dalam kabel-kabel ini merupakan akibat dari militerisasi Laut Merah oleh kapal-kapal Angkatan Laut AS dan Inggris, yang menjadi ancaman serius terhadap keamanan informasi dan stabilitas ekonomi dan sosial bagi semua negara di dunia," sebut Kementerian Transportasi Houthi dalam pernyataannya.

Bantahan juga disampaikan oleh Kementerian Telekomunikasi Houthi, yang menegaskan bahwa kelompoknya tidak ingin membahayakan kabel komunikasi.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads