Pilu Warga Gaza Terpaksa Makan Pakan Ternak Buntut Invasi Israel

Pilu Warga Gaza Terpaksa Makan Pakan Ternak Buntut Invasi Israel

Haris Fadhil - detikNews
Senin, 04 Mar 2024 06:02 WIB
A child reacts as Palestinians wait to receive food cooked by a charity kitchen amid shortages of food supplies, amid the ongoing conflict between Israel and the Palestinian Islamist group Hamas, in Rafah in the southern Gaza Strip, January 16, 2024. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
Warga Gaza berebut makanan (Foto: REUTERS/IBRAHEEM ABU MUSTAFA)

Ibu empat anak di Beit Lahia, Duha al-Khalidi, mengatakan dia berjalan sejauh 9,5 km ke rumah saudara perempuannya di Kota Gaza, dalam keadaan putus asa mencari makanan. Dia melakukannya setelah anak-anaknya tidak makan selama tiga hari.

"Saya tidak punya uang, dan kalaupun saya punya, tidak ada apa-apa di pasar utama kota ini," katanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Adikku) dan keluarganya juga menderita. Dia membagikan pasta terakhir yang ada di rumahnya kepadaku," sambungnya.

Warga lain, Waad, merasa kematian tak bisa lagi dihindari. Dia mengaku takut tinggal di rumah dan juga tak ada makanan.

ADVERTISEMENT

"Kami merasa kematian tidak bisa dihindari. Kami kehilangan lantai atas rumah kami, namun kami masih tinggal di sini meski takut runtuh. Selama dua minggu, kami tidak dapat menemukan apa pun di pasar; dan jika beberapa produk tersedia, harganya 10 kali lipat dari harga normalnya," ujar Waad.

Keluarga-keluarga di wilayah Gaza utara juga kesulitan mendapatkan pasokan air bersih. Air diberikan 15 hari sekali dan rasanya asin serta terdapat pasir di dalamnya.

"Banyak dari kami sekarang meminum air yang tidak dapat diminum. Tidak ada pipa, kami harus menggali untuk mendapatkan air," jelas Mahmoud Salah di Beit Lahia.

Berdasarkan hasil pemeriksaan malnutrisi PBB baru-baru ini, tingkat malnutrisi akut secara keseluruhan pada anak usia 6-59 bulan di Gaza telah meningkat secara signifikan menjadi 16,2%, melebihi ambang batas kritis sebesar 15% yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia.

Israel telah melancarkan serangan mematikan di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober, menewaskan lebih dari 30 ribu orang dan menyebabkan kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok. Sementara, hampir 1.200 warga Israel diyakini telah terbunuh.

Serangan Israel di Dekat RS Bersalih

Baru-baru ini, Israel melakukan serangan menggunakan drone ke tenda pengungsi yang terletak di dekat Rumah Sakit Bersalin Al-Helal Al-Emirati, Rafah, Gaza, Palestina. Serangan itu menyebabkan 11 orang tewas dan 50 orang terluka.

Dilansir Al Jazeera, Minggu (3/3/2024), pasukan Israel melakukan serangan ke sebuah tenda di Rafah yang menampung warga Palestina yang terlantar pada Sabtu (2/3). Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan serangan itu terjadi di sebelah pintu masuk Rumah Sakit Bersalin Al-Helal Al-Emirati di Tal as-Sultan, Kota Rafah.

Kepala unit paramedis di rumah sakit tersebut, Abdel Fattah Abu Marhi, tewas akibat serangan tersebut dan sejumlah anak menjadi korban luka. Delapan jenazah dibawa ke Rumah Sakit Kuwait 'di mana keadaannya sangat kacau'. Fasilitas kecil tersebut tidak siap menghadapi banyaknya korban luka yang tiba di sana.

"Serangan itu menghantam satu tenda, tempat orang-orang berlindung, secara langsung, pecahan peluru masuk ke dalam rumah sakit tempat saya dan teman-teman duduk, kami selamat karena keajaiban," kata seorang saksi mata kepada kantor berita Reuters.

Pada bulan Desember, para pengungsi diinstruksikan oleh Israel untuk pindah ke daerah Tal as-Sultan untuk menghindari pemboman dan menambahkan narasi 'bahwa Rafah adalah zona aman', namun hal itu terbukti salah.

Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyebut serangan itu 'keterlaluan dan tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata'.

"Di antara mereka yang tewas ada dua petugas kesehatan. Petugas kesehatan dan warga sipil Bukan Sasaran, dan harus dilindungi setiap saat. Kami mendesak Israel untuk melakukan gencatan senjata," katanya dalam postingan di X.

Simak Video 'Malam-malam Israel Serang Gaza, Sedikitnya 12 Orang Tewas':

[Gambas:Video 20detik]


(haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads