Jakarta -
115 Orang warga Jalur Gaza yang sedang menyambut bantuan makanan. tewas ditembaki tentara Zionis Israel. Hal ini menimbulkan kecaman ke Israel.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyerukan "penyelidikan independen dan kredibel" terhadap kematian 115 warga Gaza saat menyerbu bantuan kemanusiaan tersebut.
Dilansir kantor berita Anadolu News Agency dan Reuters, Sabtu (2/3/2024), Guterres menyatakan dirinya "terkejut" saat mengetahui soal babak terbaru dalam perang antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Laporan terbaru otoritas kesehatan Gaza menyebut korban tewas dalam insiden pada Kamis (29/2) waktu setempat bertambah menjadi 115 orang, dengan lebih dari 750 orang lainnya mengalami luka-luka.
"Saya terkejut mengetahui bahwa, dalam episode lainnya dalam perang di Gaza, 100 orang yang sedang mengantre untuk menerima bantuan kemanusiaan tewas," ucap Guterres saat berbicara di St Vincent and the Grenadines menjelang pertemuan regional di negara kawasan Karibia bagian selatan.
"Saya pikir situasi seperti ini memerlukan penyelidikan independen yang efektif untuk mendeteksi bagaimana hal itu bisa terjadi dan siapa yang bertanggung jawab," cetusnya.
Seruan Guterres untuk penyelidikan independen itu ditegaskan kembali oleh juru bicaranya, Stephane Dujarric, saat ditanya soal insiden penyerbuan bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza dalam jumpa pers pada Jumat (1/3) waktu setempat.
"Sekretaris Jenderal sendiri kemarin mengatakan, bahwa perlu ada penyelidikan independen dan kredibel atas apa yang terjadi," tegasnya.
Dujarric menambahkan bahwa diperlukan adanya "pertanggungjawaban atas segala sesuatu yang terjadi sejak 7 Oktober,"
Republik Indonesia mengecam keras tindakan Israel, simak halaman selanjutnya
Tonton juga Video: Terpopuler Sepekan: Prabowo Jenderal Kehormatan hingga Sirekap Dikritik
[Gambas:Video 20detik]
RI Kecam Keras Tindakan Israel
Republik Indonesia mengecam keras tindakan Israel dan mempertanyakan sikap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB).
"Apakah tragedi kemanusiaan ini masih belum cukup bagi Dewan Keamanan PBB menyepakati resolusi mengenai gencatan senjata?" kata Kementerian Luar Negeri RI lewat akun X-nya, Sabtu (2/3/2024).
"Indonesia kecam keras penembakan warga sipil Palestina oleh Israel di Gaza yang tewaskan sekurang-kurangnya 100 orang yang sedang mencari bantuan kemanusiaan," kata Kemlu RI dalam poin pertamanya.
Indonesia mengingatkan DK PBB bahwa tidak ada satupun negara yang berada di atas hukum. Negara-negara lain juga harus bersikap.
"Indonesia mendesak negara-negara untuk menghentikan bantuan senjata ke Israel demi keadilan dan kemanusiaan," kata Kemlu RI.
Dalam insiden yang terjadi pada Kamis (29/2) waktu setempat itu, pasukan Israel menembaki kerumunan warga Palestina yang menyerbu dan berebut bantuan kemanusiaan di area bundaran Al Nabulsi, Jalan Al Rashid, yang merupakan ruas jalanan pantai utama di bagian barat Gaza City.
Simak halaman selanjutnya
Sedikitnya 115 orang tewas dan lebih dari 750 orang lainnya mengalami luka-luka, menurut data terbaru otoritas kesehatan Gaza.
Militer Israel, dalam pembelaannya, menyebut banyak korban tewas terinjak-injak dalam gelombang kerumunan yang terus bertambah ketika truk pengangkut bantuan tiba di lokasi.
Namun demikian, militer Israel juga mengatakan bahwa hasil penyelidikan awal menunjukkan pasukannya melepaskan tembakan peringatan dan menembak ke arah kaki warga Palestina yang terus bergerak mendekati pos pemeriksaan dan pasukannya dengan cara yang dianggap memberikan "ancaman".
Para saksi mata yang ada di lokasi insiden itu menuturkan bahwa pasukan Israel melepaskan tembakan ketika banyak orang berebut untuk menarik barang-barang dari konvoi truk bantuan kemanusiaan.
Sementara tim PBB, yang mengunjungi rumah sakit di Jalur Gaza, secara langsung menyaksikan dan melaporkan "sejumlah besar korban luka tembak" di antara puluhan warga Palestina yang menjalani perawatan medis di sana usai insiden tersebut.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini