Jika tidak ada penarikan penuh yang diminta oleh Hamas, sebuah sumber dari kelompok tersebut mengatakan bahwa kesepakatan tersebut mungkin akan membuat pasukan Israel meninggalkan "kota-kota dan daerah-daerah berpenduduk". Dengan begitu akan memungkinkan kembalinya beberapa warga Palestina yang kehilangan tempat tinggal dan bantuan kemanusiaan pun bisa masuk.
- Kelaparan 'akan segera terjadi' -
Kota Rafah di Gaza selatan adalah pintu masuk utama bantuan yang melintasi perbatasan dari negara tetangga Mesir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Program Pangan Dunia (WFP) mengatakan tidak ada kelompok kemanusiaan yang dapat mengirimkan bantuan ke wilayah utara selama lebih dari sebulan, dan menuduh Israel memblokir akses.
Negara tetangganya, Yordania, telah mengoordinasikan upaya untuk mengirimkan pasokan melalui udara ke Gaza selatan.
"Jika tidak ada perubahan, kelaparan akan segera terjadi di Gaza utara," kata wakil direktur eksekutif Program Pangan Dunia Carl Skau.
Para pejabat Israel membantah memblokir pasokan bantuan. Militer Israel pada hari Rabu (28/2) mengatakan "50 truk yang membawa bantuan kemanusiaan" telah sampai ke Gaza utara dalam beberapa hari terakhir.
(ita/ita)