Wanti-wanti Mesir soal Perdamaian Timur Tengah Jika Israel Invasi Rafah

Wanti-wanti Mesir soal Perdamaian Timur Tengah Jika Israel Invasi Rafah

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 28 Feb 2024 21:59 WIB
Palestinians gather at the site of an Israeli strike on a mosque, amid the ongoing conflict between Israel and the Palestinian Islamist group Hamas, in Rafah in the southern Gaza Strip February 22, 2024. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
Foto ilustrasi (REUTERS/IBRAHEEM ABU MUSTAFA)
Jakarta -

Rafah adalah daerah paling selatan dari Jalur Gaza, Palestina. Lokasi itu merupakan tempat konsentrasi muhajirin dari Gaza utara dan tengah yang menyelamatkan diri dari serangan tentara Zionis Israel. Namun kini, Rafah rawan diinvasi Israel pula. Mesir mewanti-wanti.

Mesir adalah negara yang berbatasan langsung dengan Rafah. Masuknya bantuan-bantuan dunia juga biasa melalui Rafah ini bila diantarkan via darat.

Pemerintah Mesir mengingatkan bahwa rencana invasi darat Israel ke Rafah di Gaza selatan akan menimbulkan "dampak bencana" bagi perdamaian di Timur Tengah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam sesi sidang Dewan Hak Asasi Manusia PBB di Jenewa, Swiss, para menteri luar negeri dari dari negara-negara Liga Arab mengatakan bahwa beberapa negara menutup mata terhadap penderitaan di Gaza.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Mesir Sameh Shoukry mengatakan polarisasi ekstrem yang terjadi akibat perang Gaza, telah memperlihatkan standar ganda beberapa anggota badan hak asasi manusia PBB.

ADVERTISEMENT

"Dunia sedang menyaksikan kejahatan dan pelanggaran paling keji terhadap rakyat Palestina," kata Shoukry, seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (28/2/2024).

Dia menyerukan gencatan senjata segera dan mendesak Israel untuk tidak menyerang Rafah.

"Setiap tindakan militer dalam situasi seperti ini akan menimbulkan dampak bencana yang merusak perdamaian di kawasan," ujarnya memperingatkan.

Selanjutnya, Israel keras kepala tak mau gencatan senjata:

Israel ogah gencatan senjata

Sebelumnya, pemerintah Israel telah mengatakan bahwa gencatan senjata dengan Hamas akan menunda, bukan mencegah, invasi darat ke Rafah, tempat sekitar 1,4 juta warga sipil Palestina mencari perlindungan dari perang Gaza.

Perang di Gaza dimulai setelah kelompok militan Hamas yang menguasai wilayah Palestina tersebut melancarkan serangan pada 7 Oktober, yang menewaskan sekitar 1.160 orang di Israel, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP.

Serangan udara dan serangan darat Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 29.878 orang, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas di wilayah tersebut.

Shoukry mengatakan beberapa negara di Dewan Hak Asasi Manusia yang beranggotakan 47 negara, enggan melakukan tindakan tegas yang telah mereka ambil terkait konflik lainnya.

"Tampaknya kehidupan di Gaza tidak cukup layak untuk mendapat perhatian mereka, sehingga pembantaian puluhan ribu anak-anak gagal menggoyahkan hati nurani mereka yang terlalu sensitif," cetus Menlu Mesir itu.

"Kehidupan anak-anak Gaza tampaknya kurang berharga dibandingkan anak-anak lain," ujarnya.

"Ini merupakan awal... runtuhnya sistem internasional, termasuk dewan ini," imbuhnya.

Simak juga 'Qatar-Mesir Akan Jadi Tempat Perundingan Gencatan Senjata Israel-Hamas':

[Gambas:Video 20detik]



(dnu/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads