China Tangkap 1.000 Warga Tibet Termasuk Puluhan Biksu, Ada Apa?

China Tangkap 1.000 Warga Tibet Termasuk Puluhan Biksu, Ada Apa?

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 26 Feb 2024 14:42 WIB
Ilustrasi Penjara, Sel, Lapas, Jeruji Besi
Ilustrasi (dok. Thinkstock)

Sejumlah video amatir yang dibagikan secara eksklusif kepada RFA menunjukkan para polisi China berseragam hitam secara paksa menangkap para biksu, yang terdengar berteriak untuk menghentikan pembangunan bendungan.

Menyusul berita penangkapan massal itu, banyak warga Tibet yang bekerja di wilayah lainnya kembali ke desa Wonto Atas dan mengunjungi pusat tahanan setempat untuk menyerukan pembebasan kerabat mereka yang ditangkap. Para sumber menyatakan bahwa warga Tibet yang baru pulang itu juga ikut ditangkap.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Belum ada pernyataan resmi dari Rumah Sakit Distrik Dege terkait laporan tersebut. Kedutaan Besar China di Washington DC, Amerika Serikat (AS), belum memberikan tanggapannya atas laporan penangkapan massal tersebut.

Namun mereka merilis pernyataan yang isinya menegaskan Beijing menghormati penegakan hukum. "China melindungi hak dan kepentingan sah setiap warga negara China sesuai dengan hukum," demikian pernyataan Kedutaan Besar China.

ADVERTISEMENT

Laporan RFA menyebut bahwa penangkapan massal itu terjadi setelah aksi protes serupa digelar selama berhari-hari oleh warga Tibet sejak 14 Februari lalu, dengan tuntutan penghentian pembangunan pembangkit listrik tenaga air Gangtuo

Pada saat itu, menurut laporan RFA, sedikitnya 300 warga Tibet berkumpul di luar Balai Kota Distrik Dege untuk memprotes pembangunan bendungan Gangtuo, yang merupakan bagian dari kompleks besar pembangkit listrik tenaga air setinggi 13 tingkat di Sungai Drichu dengan total kapasitas 13.920 megawatt.

Proyek bendungan itu terletak di Sungai Drichu yang ada di hulu Sungai Yangtze, salah satu saluran air terpenting di China. Warga Tibet sangat kecewa karena pembangunan itu melibatkan penggusuran dua desa -- Wonto Atas dan Shipa -- dan enam biara utama di wilayah tersebut.

Sejumlah sumber juga mengonfirmasi bahwa beberapa biksu yang ditangkap dengan kondisi kesehatan buruk telah diperbolehkan pulang ke biara mereka.


(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads