Lagi-lagi Israel Serang RS Terbesar di Gaza

Lagi-lagi Israel Serang RS Terbesar di Gaza

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 23 Feb 2024 23:08 WIB
This handout photograph taken on February 18, 2024 by the World Health Organization (WHO), shows a convoy of ambulances during a WHO, UN humanitarian agency OCHA and Palestinian Red Crescent mission to evacuate patients from Nasser hospital in Khan Yunis in the southern Gaza Strip, amid ongoing fighting between Israel and the Palestinian militant group Hamas. (AFP)
RS Al Nasser di Gaza, Palestina, diserang pasukan Israel (Foto: dok. AFP)
Jakarta -

Israel kembali menyerang rumah sakit di Gaza, Palestina. Kali ini, rumah sakit terbesar di Gaza, Al Nasser, yang diserbu pasukan Israel.

Dirangkum detikcom, Jumat (23/2/2024), pasukan itu menyerang setelah kompleks rumah sakit setelah sempat menarik pasukannya. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa RS Al-Nasser yang ada di Khan Younis itu telah berhenti berfungsi pekan lalu setelah pengepungan Israel selama seminggu yang diikuti dengan penyerbuan.

RS Al-Nasser merupakan rumah sakit terbesar kedua di Jalur Gaza. RS ini penting bagi layanan kesehatan yang lumpuh di wilayah tersebut akibat perang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rumah sakit ini menjadi fasilitas kesehatan terbaru yang menjadi arena perang antara Israel dan Hamas, yang kini memasuki bulan kelima.

Perang Israel-Hamas

Israel menyebut Hamas, yang menguasai Jalur Gaza sejak tahun 2007, menggunakan rumah-rumah sakit sebagai tempat perlindungan. Hamas menyangkal tuduhan tersebut dan balik menuding Tel Aviv menjadikan klaim itu sebagai dalih untuk menghancurkan sistem layanan kesehatan di Jalur Gaza.

ADVERTISEMENT

Perang yang dipicu oleh serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 lalu ini, telah memicu kehancuran besar-besaran di Jalur Gaza. Militer Israel terus melancarkan gempuran via udara, darat dan laut terhadap daerah kantong Palestina tersebut hingga memakan banyak korban jiwa.

Menurut laporan terbaru otoritas kesehatan Gaza, yang dikuasai Hamas, sedikitnya 29.410 orang tewas akibat rentetan serangan Israel. Kebanyakan korban tewas merupakan perempuan dan anak-anak.

Sekitar 69.465 orang lainnya mengalami luka-luka akibat serangan-serangan militer Israel.

Perang itu memaksa sebagian besar dari total 2,3 juta penduduk Jalur Gaza mengungsi dari rumah masing-masing dan menjadikan sebagian besar wilayah itu menjadi puing-puing.

Staf Medis RS Ditangkap

Lebih lanjut, Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan tentara Israel telah menangkap sejumlah besar pekerja di RS Al-Nasser. Staf medis itu ditangkap saat melakukan tugas kemanusiaan profesional dalam merawat korban yang terluka dan sakit.

Al Jazeera melaporkan tentara Israel telah mengepung fasilitas tersebut selama berminggu-minggu, mengisolasi ribuan pasien, staf medis, dan keluarga pengungsi, banyak di antaranya masih terjebak di dalam.

Selanjutnya

RS Indonesia Juga Dijadikan Markas

Peristiwa Israel menyerbu rumah sakit ini bukan pertama kalinya. Kejadian ini juga dialami rumah sakit Indonesia di Gaza.

Ketua Presidium MER-C Sarbini Abdul Murad menceritakan kondisi Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina. Sarbini mengatakan RS Indonesia kini menjadi markas militer Israel atau Israel Defense Forces (IDF).

"Setelah gencatan senjata, kemudian seluruh tenaga medis, pasien, dan warga yang tinggal di RS Indonesia itu dipaksa untuk dievakuasi. Jadi sebagian dievakuasi ke selatan, ada yang ke tengah, ada di utara seperti di Yaman. Kemudian, praktisnya, RS Indonesia ini kosong, meninggalkan luka yang begitu serius, kita tahu lantai 3, lantai 4 maupun peralatan medis pada berantakan, kemudian di depan rumah sakit ada buldoser-buldoser, sehingga akses ke sana sulit dan belum lagi dipagar Israel, sehingga RS kosong," katanya, Rabu (20/12).

Kekosongan itu, kata Sarbini, dimanfaatkan oleh Israel. Mereka menempatkan pasukan bersenjatanya di RS Indonesia, guna menghindari serangan dari Hamas.

"Dan apa yang terjadi sekarang? Sekitar 2 minggu lalu sampai dengan hari ini, Israel menempatkan pasukannya, tempat berlindung, dan markasnya, itu di RS Indonesia yang dulu tanggal 6 mereka menyebut ada markas Hamas, dan ada orang Hamas di situ. Nah, sekarang mereka melakukan menempatkan pasukan itu sebagai perisai dari serangan Hamas," ungkapnya.

Menurutnya, Israel menjadikan RS Indonesia sebagai 'perisai'. Sarbini mengatakan Israel berharap Hamas tidak akan menyerang pasukannya bila di RS Indonesia.

Selain itu, RS Al-Ahli di Gaza juga berhenti beroperasi usai diserang Israel. Rumah sakit itu beroperasi pada Selasa (19/12).

Serangan Israel itu telah "membuat rumah sakit tidak dapat berfungsi lagi", kata Direktur RS Al Ahli Fadel Naim kepada AFP.

"Kami tidak dapat menerima pasien ataupun yang luka-luka," imbuhnya.

Halaman 2 dari 2
(zap/fas)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads