Pasukan Israel kembali menyerbu Rumah Sakit (RS) Al-Nasser, rumah sakit terbesar yang masih berfungsi di Jalur Gaza, pada Kamis (22/2) waktu setempat. Serbuan itu dilakukan setelah Israel sempat menarik pasukannya dari kompleks rumah sakit yang terletak di bagian selatan Jalur Gaza tersebut.
Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Jumat (23/2/2024), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa RS Al-Nasser yang ada di Khan Younis itu telah berhenti berfungsi pekan lalu setelah pengepungan Israel selama seminggu yang diikuti dengan penyerbuan.
RS Al-Nasser merupakan rumah sakit terbesar kedua di Jalur Gaza dan penting bagi layanan kesehatan yang lumpuh di wilayah tersebut akibat perang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rumah sakit ini menjadi fasilitas kesehatan terbaru yang menjadi arena perang antara Israel dan Hamas, yang kini memasuki bulan kelima.
Israel menyebut Hamas, yang menguasai Jalur Gaza sejak tahun 2007, menggunakan rumah-rumah sakit sebagai tempat perlindungan. Hamas menyangkal tuduhan tersebut dan balik menuding Tel Aviv menjadikan klaim itu sebagai dalih untuk menghancurkan sistem layanan kesehatan di Jalur Gaza.
Perang yang dipicu oleh serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 lalu ini, telah memicu kehancuran besar-besaran di Jalur Gaza. Militer Israel terus melancarkan gempuran via udara, darat dan laut terhadap daerah kantong Palestina tersebut hingga memakan banyak korban jiwa.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Menurut laporan terbaru otoritas kesehatan Gaza, yang dikuasai Hamas, sedikitnya 29.410 orang tewas akibat rentetan serangan Israel. Kebanyakan korban tewas merupakan perempuan dan anak-anak.
Sekitar 69.465 orang lainnya mengalami luka-luka akibat serangan-serangan militer Israel.
Perang itu memaksa sebagian besar dari total 2,3 juta penduduk Jalur Gaza mengungsi dari rumah masing-masing dan menjadikan sebagian besar wilayah itu menjadi puing-puing.