.webp)
Seorang uskup Australia menghadapi rentetan tuduhan pemerkosaan dan penyerangan tidak senonoh. Uskup Australia ini menjadi salah satu rohaniwan paling senior dalam Gereja Katolik di negara tersebut yang didakwa atas kejahatan seksual.
Seperti dilansir AFP, Kamis (22/2/2024), Uskup Emeritus Christoper Alan Saunders ditangkap di Australia Barat pada Rabu (21/2) malam waktu setempat, setelah penyelidikan internal level tinggi Vatikan yang mendorong para detektif pelecehan anak untuk mengambil tindakan.
Kepolisian setempat mengungkapkan bahwa Saunders dijerat 14 dakwaan penyerangan yang melanggar hukum dan tidak senonoh, dan dua dakwaan penetrasi seksual tanpa persetujuan -- istilah hukum untuk tindak pemerkosaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia juga dijerat tiga dakwaan "berhubungan tidak senonoh dengan seorang anak" yang berusia antara 16-18 tahun.
Sauders yang kini berusia 74 tahun akan mulai disidangkan pada Kamis (22/2) waktu setempat.
Dokumen pengadilan menunjukkan rentetan pelanggaran yang dilakukan Saunders itu terjadi antara tahun 2008 hingga tahun 2014.
Saunders memimpin Keuskupan Broome selama lebih dari 20 tahun. Broome merupakan wilayah pesisir luas di barat laut Australia Barat yang dipenuhi puluhan komunitas Aborigin terpencil.
Dia mengundurkan diri sebagai uskup pada tahun 2020 lalu, ketika tuduhan penyerangan seksual pertama kali muncul di media sosial. Namun dia tetap mendapatkan gelar kehormatan "Uskup Emeritus".
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Penyelidikan awal kepolisian gagal menemukan bukti yang cukup untuk mendakwa Saunders, yang bersikeras menyangkal semua tuduhan.
Namun seiring semakin banyaknya rumor yang beredar soal Saunders, Vatikan meluncurkan penyelidikan sendiri pada tahun 2022 dengan menggunakan kekuatan besar-besaran yang pertama kali dibentuk oleh Paus Fransiskus.
Temuan rahasia gereja kemudian dibagikan kepada kepolisian, yang selanjutnya membuka kembali penyelidikan mereka.
