Semua negara Uni Eropa, kecuali Hongaria ikut menyerukan "jeda kemanusiaan segera" dalam perang di Gaza.
Demikian disampaikan kepala kebijakan luar negeri Josep Borrell pada Senin (19/2) waktu setempat, seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (20/2/2024).
Uni Eropa telah berjuang untuk mendapatkan respons terpadu terhadap operasi militer Israel setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Borrell mengatakan bahwa para menteri luar negeri dari 26 negara anggota Uni Eropa (UE) telah menyetujui pernyataan yang menyerukan "jeda kemanusiaan segera yang akan mengarah pada gencatan senjata yang berkelanjutan".
Negara-negara UE juga mengulangi seruan mereka kepada Israel untuk tidak melancarkan serangan terhadap kota Rafah di Gaza, yang telah menjadi zona perlindungan utama di wilayah yang terkena dampak perang.
Hongaria adalah pendukung setia Israel dan sering menolak untuk menyetujui pernyataan UE yang dianggap kritis terhadap negeri Yahudi tersebut.
Negara-negara Uni Eropa lainnya seperti Jerman, sampai saat ini masih enggan untuk menyerukan penghentian "segera" operasi Israel. Mereka tidak ingin terlihat mendukung tindakan apa pun yang dapat membatasi hak Israel untuk mempertahankan diri.
Simak juga Video: WHO Terkejut Lihat Kondisi RS Nasser Gaza
Perang di Gaza dimulai ketika kelompok Hamas melancarkan serangan besar-besaran yang belum pernah terjadi sebelumnya pada tanggal 7 Oktober 2023. Serangan Hamas itu menyebabkan sekitar 1.160 orang tewas di Israel selatan, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP atas angka resmi Israel.
Lebih dari 29.000 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas dalam operasi militer Israel di Gaza, kata Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas.
Hamas, yang dianggap sebagai kelompok "teroris" oleh Amerika Serikat, Uni Eropa dan pemerintah lainnya, juga menyandera sekitar 250 orang di Gaza. Dari jumlah itu, 130 di antaranya masih berada di Gaza, termasuk 30 orang diperkirakan tewas, menurut Israel.