PM Thailand Tuduh Singapura Biang Kerok Taylor Swift Tak ke Negara ASEAN Lain

PM Thailand Tuduh Singapura Biang Kerok Taylor Swift Tak ke Negara ASEAN Lain

Haris Fadhil - detikNews
Minggu, 18 Feb 2024 12:05 WIB
LOS ANGELES, CALIFORNIA - FEBRUARY 04: (FOR EDITORIAL USE ONLY) Taylor Swift accepts the
Taylor Swift (Foto: Getty Images/Amy Sussman)
Bangkok -

Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin menuduh Singapura membayar Taylor Swift untuk tampil hanya di Singapura dan tidak di negara Asia Tenggara (ASEAN) lainnya. Srettha menuding Singapura menawarkan uang ke Taylor Swift dan timnya agar hanya menggelar konser di negeri berjuluk Little Red Dot itu.

Dilansir The Independent Singapore dan Bangkok Post, Minggu (18/2/2024), Taylor Swift akan menggelar konser pada 2 hingga 9 Maret 2024 di Singapura. Swift, yang merupakan salah satu penyanyi populer di dunia saat ini, akan menampilkan enam pertunjukan di National Stadium Singapura. Konsernya di Singapura itu satu-satunya perhentian di Asia Tenggara yang dia lakukan dalam Eras Tour.

Pada iBusiness Forum 2024 di Bangkok, Srettha Thavisin mengklaim bahwa Swift dan timnya telah ditawari antara USD 2 dan USD 3 juta (setara Rp 31 miliar hingga Rp 46 miliar) untuk setiap pertunjukannya demi kepentingan hanya tampil di Singapura. Dia mengklaim mengetahui dugaan kesepakatan itu dari promotor AEG. Pihak pemerintah Singapura, AEG, dan tim Taylor Swift belum memberi tanggapan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kembali ke Srettha, dia menyebut pemerintah Singapura 'cerdas'. Dia mengatakan konser Taylor Swift bakal berdampak luar biasa bagi perekonomian.

"Jika dia datang ke Thailand, akan lebih murah untuk menyelenggarakannya di sini, dan saya yakin dia akan mampu menarik lebih banyak sponsor dan wisatawan ke Thailand. Meskipun kami harus menyubsidi setidaknya 500 juta baht (sekitar Rp 219 miliar) itu akan sangat bermanfaat," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Dampak ekonomi dari Eras Tour digambarkan sangat 'mengejutkan'. Negara dan kota tempat Swift tampil menikmati peningkatan pendapatan yang besar.

Di Amerika Utara saja, tur ini diproyeksikan menghasilkan pendapatan sebesar USD 2,2 miliar (sekitar Rp 34 triliun). Valuasi ekonomi dari tur tersebut juga telah ditingkatkan menjadi USD 5 miliar atau lebih tinggi dari Produk Domestik Bruto 50 negara.

Di Amerika Serikat, penggemar Taylor Swift disebut menghabiskan rata-rata USD 1.300 (Rp 20 juta) per orang untuk tiket, perjalanan, pakaian, dan merchandise dalam tur tersebut. Srettha pun berjanji untuk menghadirkan konser superstar lain ke Thailand usai Taylor Swift tak memilih Thailand untuk konser Eras Tour.

Pada bulan Juli 2023, Pita Limjaroenrat dari Move Forward Party juga pernah mengundang Taylor Swift, yang merupakan person of the year versi Time, untuk menambahkan Thailand ke dalam rencana perjalanan Eras Tour-nya setelah membatalkan pertunjukan yang direncanakan pada tahun 2014.

Simak juga 'Saat Fans Kansas City Chief Terbunuh, Taylor Swift Donasi $100.000':

[Gambas:Video 20detik]

(haf/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads