Polusi Udara Selimuti Bangkok, Para Pegawai Diperintahkan WFH

Polusi Udara Selimuti Bangkok, Para Pegawai Diperintahkan WFH

Rita Uli Hutapea - detikNews
Kamis, 15 Feb 2024 17:42 WIB
Bangkok in a heat haze at the end of the day
Bangkok (Foto: Getty Images/sndrk)
Jakarta -

Para pegawai di Bangkok, ibu kota Thailand diperintahkan untuk bekerja dari rumah atau work from home (WFH) untuk menghindari polusi udara yang berbahaya. Ini dilakukan seiring lapisan kabut berbahaya menyelimuti ibu kota Thailand pada hari Kamis (15/2).

Dilansir kantor berita AFP, Kamis (15/2/2024), otoritas Bangkok meminta kerja sama dari para pengusaha untuk membantu para pekerja di kota berpenduduk sekitar 11 juta orang tersebut menghindari polusi, yang diperkirakan akan berlangsung hingga Jumat besok.

Situs web pemantau udara IQAir menempatkan Bangkok di antara 10 kota paling tercemar di dunia pada Kamis pagi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut IQAir, tingkat partikel PM2.5 yang paling berbahaya - sangat kecil sehingga dapat memasuki aliran darah - lebih dari 15 kali lipat dari pedoman tahunan Organisasi Kesehatan Dunia.

Sebelumnya, Gubernur Bangkok Chadchart Sittipunt mengatakan pada Rabu malam waktu setempat, bahwa semua pegawai kota itu akan bekerja dari rumah pada hari Kamis dan Jumat.

ADVERTISEMENT

"Saya ingin meminta kerja sama dari jaringan BMA yang terdiri dari sekitar 151 perusahaan dan organisasi, baik kantor pemerintah maupun sektor swasta," katanya dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahwa lebih dari 60.000 orang terkena dampaknya.

BMA adalah singkatan dari Administrasi Metropolitan Bangkok.

Chadchart mengatakan setidaknya 20 dari 50 distrik di Bangkok diperkirakan memiliki tingkat partikel PM2.5 yang tidak sehat, dan masalah ini akan terus berlanjut.

Kualitas udara di Thailand sering kali merosot pada bulan-bulan awal tahun ini karena asap dari para petani yang membakar jerami di ladang menambah emisi industri dan asap knalpot kendaraan.

Bangkok dan kota di Thailand utara, Chiang Mai termasuk di antara kota-kota paling tercemar di dunia dalam beberapa hari pada tahun lalu.

Perdana Menteri Srettha Thavisin mengadakan pembicaraan pada hari Kamis dengan para pejabat di kementerian lingkungan hidup dan sumber daya alam mengenai penanganan tingkat PM2.5.

"Kita menghadapi banyak masalah polusi saat ini, jadi kita harus segera bertindak untuk mengurangi dampaknya terhadap manusia," kata Srettha kepada wartawan.

Ia mengatakan bahwa sekitar 25 persen polusi di Bangkok berasal dari kendaraan. Dia mengatakan bahwa dalam jangka panjang, membatasi mobil diesel yang berpolusi tinggi dapat menjadi sebuah pilihan, bersamaan dengan langkah-langkah untuk mempromosikan kendaraan listrik.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads