Pemerintah Rusia mengumumkan Perdana Menteri (PM) Estonia Kaja Kallas sebagai "buronan" terkait dugaan keterlibatan dalam penghancuran memorial perang era Uni Soviet. Sejumlah pejabat Eropa lainnya juga dimasukkan dalam daftar buronan oleh Moskow.
Seperti dilansir AFP, Rabu (14/2/2024), monumen-monumen perang yang dihancurkan itu beberapa mencakup monumen yang memperingati Tentara Merah, yang telah sejak lama menjadi kontroversi di wilayah Estonia, Latvia, dan Lithuania -- semuanya negara bekas Soviet.
Monumen-monumen itu dipandang oleh banyak pihak sebagai simbol era di bawah pendudukan Soviet.
Ketiga negara Baltik itu mulai memindahkan dan menghancurkan sejumlah monumen untuk merespons invasi Rusia ke Ukraina yang dimulai tahun 2022 lalu. Langkah penghancuran monumen itu menuai kemarahan di Moskow.
Nama Kallas muncul dalam daftar orang yang diburu Kementerian Dalam Negeri Rusia pada Selasa (13/2) pagi waktu setempat. Nama Menteri Luar Negeri Estonia Taimar Peterkop dan sejumlah pejabat lainnya juga ada di dalam daftar yang sama.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, mengatakan bahwa nama PM Estonia dan jajaran pejabatnya ada dalam daftar buronan itu terkait "penghancuran monumen tentara Soviet".
"Kejahatan terhadap kenangan para pembebas dunia dari Nazisme dan fasisme harus dihukum. Dan ini baru permulaan," ucapnya.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Simak Video: Pesawat Militer Rusia Jatuh, 65 Tawanan Perang Ukraina Tewas
(nvc/ita)