Setidaknya 100 orang tewas akibat rentetan serangan udara Israel di kota Rafah, Gaza selatan pada Senin (12/2/2024) dini hari waktu setempat.
Dilansir kantor berita AFP, Senin (12/2/2024), hal ini disampaikan Kementerian Kesehatan Hamas di Gaza, merevisi pernyataan sebelumnya bahwa 52 orang tewas dalam serangan udara di kota yang padat dengan para pengungsi Palestina tersebut.
Laporan senada disampaikan organisasi medis Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) yang menyebut anak-anak termasuk di antara mereka yang tewas akibat serangan "sangat intens", yang menghantam beberapa lokasi di Rafah.
Dilansir CNN, Senin (12/2/2024), PRCS mengatakan bahwa lebih dari 100 orang tewas akibat serangan udara Israel ketika pesawat tempur menargetkan berbagai wilayah di kota tersebut dan helikopter menembakkan senapan mesin di sepanjang wilayah perbatasan.
Ada kekhawatiran jumlah korban tewas akan bertambah lagi karena PRCS mengatakan orang-orang masih terjebak di bawah reruntuhan dan masih banyak pesawat tempur di langit Rafah.
Direktur Rumah Sakit Abu Yousef Al-Najjar mengatakan fasilitas medis di Rafah "tidak dapat menangani banyaknya korban luka akibat bombardir pendudukan Israel."
Setidaknya dua masjid dan sekitar selusin rumah menjadi sasaran serangan tersebut, kata pemerintah kota Rafah pada hari Senin (12/2).
Militer Israel mengonfirmasi bahwa pihaknya melakukan "serangkaian serangan" terhadap apa yang dikatakannya sebagai target di daerah Shaboura di Rafah dan bahwa dua sandera Israel diselamatkan dalam "operasi khusus" di kota tersebut.
Simak Video 'Serangan Udara Israel di Rafah Tewaskan 52 Orang':
(ita/ita)