Korban Tewas Bombardir Israel di Rafah Bertambah Jadi 100 Orang

Korban Tewas Bombardir Israel di Rafah Bertambah Jadi 100 Orang

Rita Uli Hutapea - detikNews
Senin, 12 Feb 2024 16:24 WIB
Displaced Palestinians, who fled their houses due to Israeli strikes, shelter in a cemetery, amid the ongoing conflict between Israel and Hamas, in Rafah in the southern Gaza Strip, February 5, 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Ilustrasi -- pemakaman di Rafah (Foto: REUTERS/MOHAMMED SALEM)
Jakarta -

Setidaknya 100 orang tewas akibat rentetan serangan udara Israel di kota Rafah, Gaza selatan pada Senin (12/2/2024) dini hari waktu setempat.

Dilansir kantor berita AFP, Senin (12/2/2024), hal ini disampaikan Kementerian Kesehatan Hamas di Gaza, merevisi pernyataan sebelumnya bahwa 52 orang tewas dalam serangan udara di kota yang padat dengan para pengungsi Palestina tersebut.

Laporan senada disampaikan organisasi medis Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) yang menyebut anak-anak termasuk di antara mereka yang tewas akibat serangan "sangat intens", yang menghantam beberapa lokasi di Rafah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir CNN, Senin (12/2/2024), PRCS mengatakan bahwa lebih dari 100 orang tewas akibat serangan udara Israel ketika pesawat tempur menargetkan berbagai wilayah di kota tersebut dan helikopter menembakkan senapan mesin di sepanjang wilayah perbatasan.

Ada kekhawatiran jumlah korban tewas akan bertambah lagi karena PRCS mengatakan orang-orang masih terjebak di bawah reruntuhan dan masih banyak pesawat tempur di langit Rafah.

ADVERTISEMENT

Direktur Rumah Sakit Abu Yousef Al-Najjar mengatakan fasilitas medis di Rafah "tidak dapat menangani banyaknya korban luka akibat bombardir pendudukan Israel."

Setidaknya dua masjid dan sekitar selusin rumah menjadi sasaran serangan tersebut, kata pemerintah kota Rafah pada hari Senin (12/2).

Militer Israel mengonfirmasi bahwa pihaknya melakukan "serangkaian serangan" terhadap apa yang dikatakannya sebagai target di daerah Shaboura di Rafah dan bahwa dua sandera Israel diselamatkan dalam "operasi khusus" di kota tersebut.

Simak Video 'Serangan Udara Israel di Rafah Tewaskan 52 Orang':

[Gambas:Video 20detik]



Dalam pernyataan bersama, Pasukan Pertahanan Israel, Badan Keamanan Israel Shin Bet dan Polisi mengidentifikasi para sandera sebagai Fernando Simon Marman (60) dan Louis Har (70), dan mengatakan mereka diculik oleh Hamas pada 7 Oktober tahun lalu dari Kibbutz Nir Yitzhak.

"Mereka berdua dalam kondisi medis yang baik dan dipindahkan untuk pemeriksaan medis di rumah sakit Sheba Tel Hashomer," demikian pernyataan itu.

Juru bicara militer Israel, Danial Hagari mengatakan kepada wartawan bahwa "operasi rahasia" untuk mengamankan para sandera dimulai pada Senin pukul 01:49 waktu setempat, dan serangan udara di Rafah diluncurkan satu menit kemudian.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Senin, Hamas mengutuk apa yang mereka sebut sebagai "pembantaian mengerikan" yang dilakukan Israel terhadap warga sipil di Rafah.

"Serangan militer Israel terhadap Rafah dan pembantaian mengerikan terhadap warga sipil yang tidak berdaya serta anak-anak, wanita, dan orang tua yang terlantar... dianggap sebagai kelanjutan dari perang genosida dan upaya pemindahan paksa yang dilakukan terhadap rakyat Palestina," kata Hamas.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads