Puluhan militan bersenjata menyerang sebuah kantor polisi di wilayah Pakistan bagian utara pada Senin (5/2) dini hari waktu setempat. Sedikitnya 10 orang, yang semuanya personel kepolisian, tewas dalam serangan bersenjata tersebut.
Seperti dilansir AFP, Senin (5/2/2024), serangan mematikan itu terjadi hanya beberapa hari sebelum pemilu Pakistan digelar pada 8 Februari mendatang.
Rentetan serangan selalu marak terjadi di Pakistan menjelang pemilu, dengan puluhan serangan lainnya dilaporkan melanda para kandidat dan pendukung partai politik di negara tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Serangan militan itu dilaporkan melanda kantor polisi Chaudhwan yang ada di distrik Dera Ismail Khan pada Senin (5/2) dini hari.
"Lebih dari 30 teroris melancarkan serangan dari tiga arah. Terjadi baku tembak selama lebih dari 2,5 jam," sebut Kepala Kepolisian wilayah Khyber Pakhtunkhwa, Akhtar Hayat Gandapur, saat berbicara kepada AFP.
Dituturkan Gandapur bahwa sedikitnya 10 personel kepolisian tewas dalam baku tembak tersebut. Sekitar empat orang lainnya mengalami luka-luka.
Lebih lanjut, Gandapur mengatakan bahwa para militan itu sempat menguasai kantor polisi tersebut saat serangan terjadi pada Senin (5/2) dini hari, yang dimulai sekitar pukul 01.30 waktu setempat.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Belum ada pihak atau kelompok tertentu yang mengklaim bertanggung jawab atas penyerangan tersebut.
Namun diketahui bahwa Provinsi Khyber Pakhtunkhwa selama bertahun-tahun telah menjadi markas kelompok-kelompok militan, dengan Taliban Pakistan dan anggota Islamic State (ISIS) melancarkan serangan terhadap target pemerintah dan keamanan.
Pekan lalu, sedikitnya 24 militan tewas ketika separatis Baloch melancarkan serangan terhadap fasilitas pemerintah di area terpencil di wilayah Balochistan. Empat personel keamanan dan dua warga sipil tewas dalam serangan itu.
Sementara itu, komisi pemilu Pakistan menyatakan bahwa pemungutan suara akan digelar sesuai rencana pada Kamis (8/2) mendatang, meskipun marak serangan di wilayah Khyber Pakhtunkhwa dan Balochistan. Ribuan personel keamanan akan dikerahkan ke berbagai wilayah untuk mengamankan jalannya pemilu.