Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyalahkan militan-militan yang didukung Iran atas serangan drone yang menewaskan tiga tentara AS di sebuah pangkalan di Yordania. Biden juga bersumpah untuk meminta pertanggungjawaban para pelaku serangan tersebut.
Seperti dilansir AFP, Senin (29/1/2024), kematian tiga tentara di Yordania itu menjadi yang pertama kalinya personel militer AS terbunuh akibat serangan musuh di Timur Tengah, sejak perang Israel dan Hamas berkecamuk di Jalur Gaza.
"Meskipun kami masih mengumpulkan fakta-fakta serangan ini, kami mengetahui bahwa serangan itu dilancarkan oleh kelompok-kelompok militan radikal yang didukung Iran, yang beroperasi di Suriah dan Irak," sebut Biden dalam pernyataannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan ragu -- kami akan meminta pertanggungjawaban semua pihak pada waktu dan cara yang kami pilih," tegasnya.
Saat berbicara dalam acara kampanye di South Carolina, pada Minggu (28/1) waktu setempat, Biden kembali membahas serangan itu dan menggelar momen mengheningkan cipta bagi tiga tentara AS yang gugur di Yordania.
"Kita akan merespons," tegas Biden.
Komando Pusat AS atau CENTCOM mengatakan pada Minggu (28/1) malam waktu serangan itu mengenai pangkalan dukungan logistik yang terletak di Menara 22, yang ada di wilayah Yordania bagian timur laut. Selain menewaskan tiga tentara AS, serangan itu melukai sedikitnya 34 personel militer lainnya.
Delapan personel di antaranya, sebut CENTCOM, harus dievakuasi keluar dari Yordania karena kondisinya.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Menurut CENTCOM, ada sekitar 350 personel Angkatan Darat dan Angkatan Udara AS di pangkalan yang dihantam serangan itu. Para personel militer AS itu, sebut CENTCOM, menjalankan "sejumlah fungsi pendukung utama" termasuk untuk koalisi internasional melawan kelompok radikal Islamic State (ISIS).
Juru bicara pemerintah Yordania, Muhannad Mubaidin, mengecam serangan terhadap pasukan militer AS di negaranya tersebut.
Kecaman juga datang dari Bahrain, Mesir, dan Inggris -- dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) David Cameron meminta Iran untuk "meredakan ketegangan di kawasan".
Iran Bantah Dukung Militan yang Tewaskan 3 Tentara AS di Yordania
Pemerintah Iran membantah tuduhan AS bahwa negaranya mendukung kelompok-kelompok militan yang melakukan serangan drone di Yordania, yang menewaskan tiga personel militer AS.
"Klaim ini dibuat dengan tujuan politik tertentu untuk membalikkan realitas di kawasan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani seperti dikutip kantor berita resmi Iran, IRNA.
Kanaani mengatakan pernyataan Biden yang menyalahkan militan yang didukung Teheran sama saja mengancam "perdamaian dan stabilitas regional dan internasional".
Sejauh ini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.