Iran Bantah Dukung Militan yang Tewaskan 3 Tentara AS di Yordania

Iran Bantah Dukung Militan yang Tewaskan 3 Tentara AS di Yordania

Rita Uli Hutapea - detikNews
Senin, 29 Jan 2024 12:19 WIB
FILE PHOTO: An Iranian flag flutters in front of the International Atomic Energy Agency (IAEA) headquarters in Vienna, Austria, January 15, 2016.   REUTERS/Leonhard Foeger/File Photo
Ilustrasi bendera Iran (Foto: Dok. REUTERS/Leonhard Foeger/File Photo)
Jakarta -

Pemerintah Iran membantah tuduhan Amerika Serikat dan Inggris bahwa mereka mendukung kelompok-kelompok militan yang melakukan serangan drone di Yordania, yang menewaskan tiga personel militer AS.

"Klaim ini dibuat dengan tujuan politik tertentu untuk membalikkan realitas di kawasan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani seperti dikutip kantor berita resmi Iran, IRNA.

Sejauh ini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir kantor berita AFP, Senin (29/1/2024), Presiden AS Joe Biden mengatakan pada hari Minggu (28/1) waktu setempat, bahwa "kelompok militan radikal yang didukung Iran yang beroperasi di Suriah dan Irak" berada di balik serangan drone di Yordania yang menewaskan 3 tentara AS.

Kanaani mengatakan pernyataan seperti itu mengancam "perdamaian dan stabilitas regional dan internasional".

ADVERTISEMENT

Reaksi keras diberikan oleh sejumlah anggota parlemen Amerika Serikat (AS) terhadap kematian tiga tentara AS dan puluhan orang lainnya yang mengalami luka-luka dalam serangan drone di pangkalan Yordania.

Para anggota parlemen AS mendesak pemerintahan Biden untuk segera mengambil tindakan tegas terhadap Iran.

Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Senin (29/1/2024), kematian tiga tentara AS di Yordania itu menjadi yang pertama dialami militer Washington sejak perang berkecamuk antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu.

Komando Pusat AS (CENTCOM) mengatakan 34 personel juga terluka, delapan di antaranya harus dievakuasi.

Pasukan AS beroperasi di pangkalan dekat perbatasan Yordania dengan Irak dan Suriah sebagai bagian dari koalisi internasional melawan kelompok ISIS.

Serangan tersebut menandai korban jiwa militer AS yang pertama sejak perang antara Israel dan Hamas dimulai.

Serangan militer Israel yang tiada henti telah menewaskan sedikitnya 26.422 orang di Gaza, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan Gaza yang dikelola Hamas.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads