Israel Berusaha Hentikan Badan PBB Beroperasi di Gaza, Ini Kata Hamas

Israel Berusaha Hentikan Badan PBB Beroperasi di Gaza, Ini Kata Hamas

Rita Uli Hutapea - detikNews
Sabtu, 27 Jan 2024 17:34 WIB
Palestinians inspect the site of an Israeli strike on a mosque, amid the ongoing conflict between Israel and Hamas, in Rafah in the southern Gaza Strip, January 24, 2024. REUTERS/Fadi Shana
kerusakan di Gaza akibat serangan Israel (Foto: REUTERS/Fadi Shana)
Jakarta -

Pemerintah Israel akan berusaha menghentikan badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA beroperasi di Gaza setelah perang dengan kelompok Hamas berakhir.

Hal tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel, Israel Katz pada Sabtu (27/1) dalam postingan di X, sebelumnya Twitter, seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (27/1/2024). Katz mengatakan hal tersebut setelah pemerintah Israel menuduh beberapa staf UNRWA terlibat dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu.

"Kementerian Luar Negeri bertujuan untuk memastikan bahwa UNRWA tidak akan menjadi bagian dari hari esok," tulis Katz di X, seraya menambahkan bahwa ia akan berusaha mengumpulkan dukungan dari Amerika Serikat, Uni Eropa dan pendonor besar lainnya untuk badan PBB tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kelompok Hamas pada hari Sabtu mengecam "ancaman" Israel terhadap badan PBB untuk pengungsi Palestina tersebut.

"Kami meminta PBB dan organisasi internasional untuk tidak menyerah pada ancaman dan pemerasan dari Israel," kata kantor pers Hamas dalam sebuah postingan di Telegram.

ADVERTISEMENT

Terkait tuduhan Israel tentang keterlibatan beberapa pegawai UNRWA dalam serangan Hamas 7 Oktober, pemerintah Australia dan Kanada telah menghentikan sementara pendanaan mereka ke badan PBB tersebut.

Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong mengatakan pada hari Sabtu (27/1) bahwa dia "sangat prihatin" dengan tuduhan terhadap UNRWA.

"Kami sedang berbicara dengan mitra-mitra dan akan menghentikan sementara pencairan dana baru-baru ini," tulis Wong di platform media sosial X, seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (27/1/2024).

"Kami menyambut baik tanggapan cepat UNRWA, termasuk mengakhiri kontrak dan meluncurkan penyelidikan, serta pengumuman baru-baru ini mengenai penyelidikan penuh terhadap tuduhan terhadap organisasi tersebut," tambahnya.

Menteri Pembangunan Internasional Kanada Ahmed Hussen pada hari Jumat (26/1) waktu setempat, juga mengumumkan bahwa Ottawa "untuk sementara menghentikan pendanaan tambahan untuk UNRWA selagi negara tersebut melakukan penyelidikan menyeluruh atas tuduhan ini".

"Kanada menanggapi laporan ini dengan sangat serius dan menjalin hubungan erat dengan UNRWA dan donor lainnya mengenai masalah ini," tulisnya di X.

"Jika tuduhan tersebut terbukti akurat, Kanada mengharapkan UNRWA segera mengambil tindakan terhadap mereka yang diduga terlibat dalam serangan Hamas," imbuhnya.

Langkah tersebut dilakukan setelah Amerika Serikat juga menghentikan pendanaannya untuk UNRWA pada hari Jumat (26/1) waktu setempat, dengan mengatakan bahwa tuduhan tersebut ditujukan terhadap 12 pegawai yang "mungkin terlibat" dalam serangan Hamas yang memicu perang di Gaza.

UNRWA mengatakan pada hari Jumat, bahwa pihaknya telah memecat beberapa pegawai yang dituduh Israel terlibat dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu.

Kepala badan PBB tersebut, Philippe Lazzarini, berjanji akan meminta pertanggungjawaban, termasuk melalui penuntutan pidana, pada setiap pegawai UNRWA yang ditemukan terlibat dalam serangan Hamas tersebut.

Sekjen PBB Antonio Guterres juga telah berjanji untuk melakukan "kajian independen yang mendesak dan komprehensif terhadap UNRWA".

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads