Dalam suasana konflik yang tak kunjung usai sejak 2022, serombongan tentara Ukraina dinyatakan tewas semua saat dibawa Rusia ke perbatasan negara menggunakan kapal terbang. Tentara itu adalah tawanan perang.
Tragedi itu adalah akibat dari jatuhnya pesawat Rusia, yakni pesawat angkut militer Ilyushin II-76, yang jatuh di wilayah Belgorod, kawasan Rusia yang berbatasan dengan Ukraina. Jatuhnya pesawat terjadi pada Rabu (24/1) waktu setempat.
Dilansir AFP, Kamis (25/1/2024), pesawat itu mengangkut 74 orang. Sebagian besar yakni 65 orang di antaranya adalah tawanan perangnya Rusia yang berasal dari tentara Ukraina. 6 Orang lainnya adalh kru orang Rusia, ditambah 3 orang lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BBC mengabarkan, jatuhnya pesawat ada di desa Yablonovo wilayah Belgorod, daerah yang sering menjadi sasaran tembak Ukraina. Belgorod, yang terletak sekitar 40 km utara perbatasan dengan Ukraina, telah menderita puluhan korban jiwa akibat serangan udara dan drone sejak perang di Ukraina dimulai.
Pada bulan Desember, 25 orang tewas dan 100 lainnya luka-luka setelah serangan udara meskipun Ukraina bersikeras bahwa hanya infrastruktur militer yang menjadi sasaran dan menyalahkan pertahanan udara Rusia atas pecahan yang jatuh di kota tersebut.
Rusia menuduh Ukraina membunuh tentaranya sendiri dengan mencelakakan pesawat pengangkut tawanan perang milik Rusia itu. Sedangkan Ukraina tanpa menyebut soal adanya tentaranya di pesawat itu, menyatakan pesawat itu mengangkut rudal yang berbahaya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya:
Pesawat terbang untuk pertukaran tahanan
Dilansir BBC, pesawat angkut militer Rusia itu terbang ke Belgorod untuk misi pertukaran tahanan. Kantor berita Rusia mengutip Kementerian Pertahanan Rusia yang mengatakan ada 74 orang di dalam pesawat tersebut termasuk 65 tawanan perang Ukraina yang menurut Moskow akan menjadi bagian dari pertukaran tawanan
Andrei Kartapolov, ketua komite pertahanan parlemen Rusia, mengklaim bahwa ada pesawat kedua di udara yang mengangkut 80 tahanan Ukraina, meskipun pesawat tersebut kemudian mengubah arah.
"Sekarang tidak ada pembicaraan mengenai pertukaran tahanan lainnya," kata Kartapolov kepada TV Rusia.
Juru bicara kepresidenan Rusia Dmitry Peskov mengatakan Kremlin mengetahui kecelakaan itu tetapi menolak memberikan rincian lebih lanjut.
Peringatan serangan udara nasional diberlakukan sebentar di seluruh Ukraina tak lama setelah berita tentang jatuhnya Il-76 muncul.
Tak ada yang selamat dari peristiwa itu. Semua penumpang dipastikan tewas. Hal ini dikatakan gubernur Belgorod, Vyacheslav Gladkov.
"Sebuah pesawat angkut jatuh di distrik Korochansky. Jatuh di sebuah lapangan dekat desa. Semua penumpang tewas," tulis Gladkov di Telegram, pada Rabu (24/01).
![]() |
Halaman selanjutnya, kata Ukraina dan Rusia:
Kata Rusia dan Ukraina
Dilansir Reuters dan AFP, Kementerian Pertahanan Rusia bahwa pasukan Ukraina yang ditempatkan di wilayah perbatasan Kharkiv telah menembakkan dua rudal ke pesawat angkut tersebut.
Kementerian Pertahanan Rusia menyebut operator radar mereka telah mendeteksi peluncuran dua rudal Ukraina saat kecelakaan pesawat terjadi. Moskow menyebut insiden itu sebagai "aksi teroris".
Lebih lanjut, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa pertukaran tahanan akan dilakukan pada Rabu (24/1) sore di pos pemeriksaan perbatasan Kolotilovka, dan Ukraina mengetahui bahwa sebuah pesawat angkut yang membawa para tawanan perang Kyiv berada di lapangan terbang Belgorod.
"Dengan melakukan aksi teroris ini, kepemimpinan Ukraina telah menunjukkan wajah aslinya. Mereka mengabaikan nyawa warganya sendiri," tuduh Kementerian Pertahanan Rusia.
Pejabat Ukraina, dikutip dari situs Ukrainska Pravda, mengatakan pesawat itu mengangkut rudal untuk sistem pertahanan udara S-300 Rusia. Pernyataan pejabat itu tak menyebut tentang tawanan perang.
Pejabat Ukraina mengatakan kepada BBC Ukraina bahwa mereka tidak memiliki informasi akurat mengenai insiden yang terjadi dan mereka sedang menyelidiki insiden tersebut.
Badan pemerintah Ukraina yang menangani tawanan perang memperingatkan bahwa Rusia "secara aktif melakukan operasi informasi khusus terhadap Ukraina, yang bertujuan untuk mengganggu stabilitas masyarakat Ukraina".
Andrei Kartapolov, ketua komite pertahanan parlemen Rusia, mengklaim bahwa ada pesawat kedua di udara yang mengangkut 80 tahanan Ukraina, meskipun pesawat tersebut kemudian mengubah arah.
"Sekarang tidak ada pembicaraan mengenai pertukaran tahanan lainnya," kata Kartapolov kepada TV Rusia.