Tentara Israel meledakkan rumah seorang warga Palestina yang dituduh membantu pembunuhan empat warga Israel di dekat area permukiman Yahudi yang ada di Tepi Barat.
Seperti dilansir AFP, Rabu (24/1/2024), pembunuhan empat warga Israel itu terjadi pada Juni lalu, dengan dua pelaku yang diidentifikasi sebagai Muhannad Shehadeh dan Khaled Sabah, keduanya pria Palestina, telah dibunuh oleh tentara Israel.
Satu pria Palestina lainnya bernama Basil Shehadeh yang dicurigai menjadi kaki tangan mereka ditangkap oleh Israel. Shehadeh ditangkap atas dugaan membantu kedua pelaku melakukan penembakan mematikan di sebuah pom bensin di dekat permukiman Eli di Tepi Barat bagian utara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah saksi mata melaporkan pasukan Israel menyerbu desa Orif semalaman dan mengepung rumah yang sebelumnya ditinggali Basil Shehadeh.
"Keluarga tersebut dievakuasi dari gedung tiga lantai, kemudian lantai dua gedung itu diledakkan," tutur sekretaris dewan desa tersebut, Adel al-Amer, kepada AFP.
Militer Israel, dalam pernyataannya, membenarkan pihaknya telah menghancurkan rumah Basil.
"Penghancuran ini dilakukan setelah penghancuran tempat tinggal milik teroris-teroris lainnya yang terlibat dalam serangan yang sama," demikian pernyataan militer Israel kepada AFP.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Saksikan Video 'Netanyahu Sedih 24 Tentara Israel Tewas di Gaza: Perang Ini Tidak Adil':
Israel secara rutin menghancurkan rumah-rumah warga Palestina yang dituduh melakukan penyerangan, dengan alasan bahwa tindakan semacam itu menjadi langkah pencegahan. Namun para pengkritik menyebutnya sebagai hukuman kolektif.
Penembakan di dekat permukiman Eli itu terjadi pada 20 Juni tahun lalu, sehari setelah pasukan Israel melancarkan serangan mematikan di kota Jenin, Tepi Barat.
Israel menduduki Tepi Barat sejak perang tahun 1967 silam. Tidak mencakup Yerusalem Timur yang dianeksasi, wilayah tersebut kini menjadi rumah bagi sekitar 490.000 warga Israel yang tinggal di permukiman yang dianggap ilegal menurut hukum internasional.
Kekerasan turut berkobar di Tepi Barat sejak perang pecah di Jalur Gaza pada awal Oktober tahun lalu, setelah Hamas melancarkan serangan mengejutkan terhadap Israel. Laporan otoritas kesehatan Palestina di Ramallah menyebut lebih dari 360 orang tewas di tangan tentara dan pemukim Israel di Tepi Barat.