Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengklaim rentetan serangannya bersama sekutunya, Inggris, telah menghancurkan sedikitnya 25 fasilitas peluncur rudal Houthi di wilayah Yaman. Pentagon atau Departemen Pertahanan AS juga menyebut pasukannya telah menghancurkan 20 rudal Houthi sejauh ini.
Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Rabu (24/1/2024), hal tersebut diungkapkan oleh juru bicara Pentagon, Mayor Jenderal Pat Ryder, dalam pernyataan kepada wartawan pada Selasa (23/1) waktu setempat.
Pentagon menyatakan bahwa AS mulai menyerang target-target Houthi di wilayah Yaman sejak 11 Januari lalu. Sejak saat itu, sebut Ryder, ada sekitar 25 fasilitas peluncuran rudal Houthi yang dihancurkan.
AS juga melancarkan serangan terhadap rudal-rudal yang, menurut mereka, menjadi ancaman bagi kapal-kapal sipil dan militer. Lebih dari 20 rudal Houthi, menurut Ryder, juga telah dihancurkan sejak dua pekan lalu.
"Secara keseluruhan kami menilai bahwa kami telah menghancurkan atau melemahkan lebih dari 25 fasilitas peluncuran dan pengerahan rudal," sebutnya.
Ryder menambahkan bahwa serangan-serangan AS juga mengenai "kendaraan udara tak berawak, radar di pesisir dan kemampuan pengawasan udara, serta area-area penyimpanan senjata, dengan dampak yang baik."
"Kami sangat fokus untuk menargetkan hal-hal yang mereka kerahkan atau mereka gunakan untuk melancarkan serangan terhadap kapal-kapal dan para pelaut internasional, dan hal itu akan terus menjadi fokus kami," tegas Ryder seperti dilansir Reuters.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
(nvc/ita)